Jakarta-wapresri.go.id. Sudah menjadi tradisi tahunan bagi banyak umat Islam di Indonesia menyambut datangnya bulan suci Ramadhan dengan saling bersalaman dan maaf-memaafkan di antara mereka, atau yang dikenal dengan munggahan. Tradisi ini juga dilakukan oleh pegawai Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) yang sejak pukul 08.00 WIB  sudah berkumpul di Auditorium Sekretariat Wakil Presiden, Jumat (3/6/2016).

Acara yang diselenggarakan oleh Dewan Kemakmuran Masjid Jami’ Baiturrahman Setwapres dan dibuka oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden (Kasetwapres) H. Mohamad Oemar tersebut, mengambil tema “Indahnya Hidup di Bawah Naungan Al Qur’an”.  Acara ini juga diisi dengan ceramah oleh Ustadz Subqi Al Bughury serta dihibur dengan lagu-lagu nuansa Islami oleh Grup Musik Lapaze.

Dalam sambutannya, Kasetwapres menyampaikan, bahwa silaturahim menyambut datangnya bulan Ramadhan merupakan kegiatan positif yang perlu dipupuk dan dilestarikan. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan tidak semata-mata menjadi kegiatan rutinitas tanpa makna, melainkan para pegawai mampu menghayati makna bulan Ramadhan sebagai momentum melakukan instrospeksi dan mengkaji ulang serta memperbaharui berbagai kekurangan yang ada pada diri masing-masing.

“Untuk itu kegiatan seperti ini jika tidak dihayati betul, maka hanya akan menjadi kegiatan rutin tanpa ada nilai tambah,” tegas Kasetwapres.

Kasetwapres menganalogikan kegiatan positif yang dilakukan selama bulan Ramadhan seperti me-recharge sebuah handphone, mengisi ulang baterei untuk menambah daya sehingga dapat digunakan kembali.

“Ini merupakan kesempatan yang baik untuk recharge pada diri kita masing-masing,” tambahnya mengingatkan.

Ia juga mengajak para pegawai untuk me-renew atau recharge batin untuk meningkatkan nilai tambah kedepan.

“Sehingga iman dan takwa kita bertambah,” pungkasnya.

Sementara itu, Ustadz Subqi Al Bughury dalam ceramahnya menyampaikan pesan bahwa esensi ibadah selain hablum minallah (hubungan dengan Allah) juga ada hablum minannas (hubungan dengan manusia). Untuk itu silaturahim yang merupakan ibadah hablum minannas, sangat penting bagi setiap Muslim.

“Karena jika hablum  minannas-nya terjaga, maka ketika Ramadhan Insha Allah akan mendapatkan ampunan,” ucap Ustadz Subqi.

Selain itu Ustadz Subqi menjelaskan pula bahwa bulan Ramadhan selain merupakan bulan puasa (syahru shoum) juga merupakan bulan Al Qur’an (syahru Quran), karena di bulan tersebut waktu diturunkannya Al Qur’an.

Untuk  itu, lanjut Ustadz Subqi,  dalam bulan Ramadhan, umat Muslim diharapkan meningkatkan kajian Al Qur’an serta memaknainya secara baik dan betul, karena kitab tersebut sebagai  hudallil muttaqin (petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa).

Lebih jauh Ustadz Subqi menjelaskan makna dari Al Qur’an. Al Qur’an bukan hanya menjadi tilawah tetapi juga harus ditadabburkan, Al Qur’an tidak ada pertentangan disetiap ayat-ayatnya, Al Qur’an tidak hanya amal tetapi juga harus diamalkan, dan Al Qur’an juga perlu didakwahkan.

Di akhir ceramahnya, Ustadz Subqi berpesan agar dalam mengkaji Al Qur’an hendaknya bertanya kepada yang mengetahui sebagaimana perintah Allah SWT.  dalam ayat Qur’an itu sendiri.

“Agar ibadah puasa kita berjalan lancar dan mendapatkan ridho Allah, mari kita siapkan diri, baik baik secara fisik, mental, maupun spiritual,” pungkasnya.

Acara ini sebelumnya didahului dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an surat Al Mulk, yang dilantunkan oleh Qori cilik Abdullah Salim yang berusia 14 tahun, serta laporan Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Jami’ Baiturrahman Setwapres Mustaghfirin.

Dalam kesempatan tersebut diberikan pula santunan kepada 100 anak yatim, 40 orang merupakan anak yatim mantan pegawai Setwapres, dan 60 orang merupakan anak yatim dari Pesantren Yatim dan Dhuafa Baitul Qur’an, Cimanggis Depok.

Acara ditutup dengan doa dan saling bermaafan seluruh peserta yang hadir. (KIP, Setwapres).