Jakarta, wapresri.go.id – Saat Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima audiensi ExxonMobil, Geopolitik yang dinamis turut menjadi faktor penentu industri migas, termasuk harga minyak dunia, menjadi salah satu topik bahasan yang menarik.

“Kondisi kawasan Timur Tengah, khususnya Suriah, dan reformasi di Arab Saudi salah satu contohnya, begitu juga situasi di Nigeria dan Venezuela,” ujar Wapres di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis 22/3

“Tentu pemerintahan yang stabil juga mempengaruhi (industri migas),” tambah Wapres.

Sementara dalam pertemuan itu, Presiden ExxonMobil Production Nell W. Duffin menyatakan komitmen perusahaan untuk menggali potensi bisnis, dan terus bekerja sama dengan pemerintah Indonesia.

“Persaingan industri migas saat ini semakin ketat dan dibutuhkan inovasi teknologi,” ujar Duffin. Dia juga mengatakan Exxon berencana melebarkan bisnisnya di bidang kimia,” tutur Duffin.

Wapres mengapresiasi komitmen ini. “Indonesia butuh investasi,” ucap wapres.

Wapres menyatakan kebutuhan minyak meningkat dalam beberapa tahun ke depan, dan butuh eksplorasi baru.

ExxonMobil telah beroperasi selama 120 tahun di Indonesia, dan saat ini menghasilkan sekitar 25% dari total kapasitas produksi dari Blok Cepu. ExxonMobil juga sangat efisien hingga mampu memproduksi minyak dengan biaya relatif rendah.

Wakil Presiden RI didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar dan Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi.

Presiden ExxonMobil Production didampingi oleh Vice President Asia Pacific and Established Area Raymond Jones, Vice President Europe, Caspian, and Middle East Daniel L. Wieczynski, President ExxonMobil Indonesia Louise Mckenzie, dan Vice President ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto. (PN/ RN, KIP Setwapres)