Jakarta, wapresri.go.id– Generasi muda harus membawa perubahan dan solusi bagi permasalahan bangsa. Jika mereka hanya berpangku tangan, maka Indonesia akan menjadi konsumen bagi negara maju. Oleh karena itu, generasi muda perlu membangkitkan perekonomian Indonesia dengan membangun perusahaan rintisan berbasis teknologi (startup). 

“Jika anak muda tidak membuat startup, maka [Indonesia] akan menjadi konsumen saja,” ujar Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla pada acara Ignite the Nation: 1000 Startup Digital Satu Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (18/08/2019).

Wapres menekankan, generasi muda saat ini harus segera memulai usaha seiring dengan kemudahan teknologi dalam dunia bisnis.

“Saya dulu memulai usaha seusia Anda 22 tahun jadi sebenarnya ini estafet bangsa, cuma caranya berbeda-beda. Zaman kerja dulu keliling sebagai salesman, sekarang tidak perlu begitu lagi. Generasi masa kini adalah generasi yang beruntung dengan syarat menguasai ilmu pengetahuan dan memiliki keberanian,” ungkapnya.

Lebih lanjut Wapres menekankan bahwa yang dapat mengubah keadaan suatu bangsa ialah adanya inovasi dan pengetahuan.

“Apa yang memenangkan suatu bangsa adalah inovasi, pengetahuan yang mampu mengubah bangsa ini,” tegasnya.

Wapres pun menganalogikan semangat berusaha dengan semangat Bung Hatta dalam menjalankan koperasi, yang di dalamnya terdapat modal dan bidang kewirausahaan yang dikelola secara bersama-sama. Maka, kondisi startup yang ingin dibangun harus dengan semangat koperasi tersebut.

“Dulu cita-cita ekonomi kita oleh Bung Hatta adalah dengan koperasi. Anda harus membikin koperasi besar, yang diterapkan pada era modern yang serba digital,” pesannya.

Untuk itu, Wapres menaruh harapan besar kepada generasi muda di bidang ekonomi kreatif karena akan membawa Indonesia menjadi lebih maju dan lebih baik lagi.

“Kita butuh bangsa yang maju dan bersemangat, para generasi muda, para milenial,” ucapnya.

Wapres pun optimis bahwa Indonesia akan menjadi negara yang lebih baik dan maju dengan inovasi, serta upaya dari seluruh lapisan masyarakat. Untuk mewujudkannya, maka diperlukan sinergitas antara pemerintah dengan pengusaha dan pelaku usaha startup.

“Indonesia maju hanyalah apabila pemerintah, para pengusaha, para [pelaku usaha] startup menyalakan bangsa ini dengan harapan dan upaya yang baik ke depan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memaparkan, terdapat delapan juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergabung dengan beberapa platform startup.

“Tadinya mereka tidak berbisnis, tetapi melihat adanya platform yang menjadi marketplace, perantara antara penjual dan pembeli, mereka ter-triggered untuk ikutan bisnis,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rudiantara menjelaskan, saat ini Indonesia telah memiliki tiga unicorn dan satu decacorn berbasis digital yang tidak hanya membantu memfasilitasi pengembangan startuptetapi juga mengakselerasi unicorn yang ada di Indonesia.

“Semua unicorn ikut membuat ekosistem, membuat event Next Indonesia Unicorn untuk membuat unicorn-unicorn berikutnya,” lanjutnya.

Ignite The Nation yang bertemakan “Sumber Daya Digital Millenial Unggul, 1000 Inovasi Digital-Indonesia Maju” merupakan gerakan yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan bertujuan untuk mendorong pertumbuhan startup di Indonesia. Gerakan ini berusaha membangkitkan jiwa patriotisme generasi milenial yang akrab dengan dunia digital agar bersemangat dalam mewujudkan mimpi besar yang dapat memberikan solusi dan inovasi bagi bangsa. Rangkaian kegiatan ini terdiri dari ignition, workshop, hacksprint, bootcamp, dan incubation.

Hadir dalam acara tersebut Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Erick Thohir, dan Wishnutama. Hadir pula para pelaku usaha startup yang telah sukses, seperti CEO Tokopedia William Tanujaya, CEO Bukalapak Achmad Zaky, dan CEO Traveloka Fery Unardi.

Sementara Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, serta Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi. (DAS/AF/SK-KIP, Setwapres)