Jakarta, wapresri.go.id – Pertumbuhan penduduk dan perkembangan dunia yang terjadi saat ini dan yang akan datang merupakan tantangan besar bagi sektor perkebunan. Pasalnya, di satu sisi, kebutuhan di sektor komoditi baik itu komoditi untuk pangan maupun komoditi untuk industri akan terus meningkat, sementara di sisi lain, ketersediaan lahan akan semakin menyusut akibat alih fungsi lahan yang digunakan untuk perkantoran, pabrik, residence, dan infrastruktur lainnya.

“Semua dilema itu akan terjadi dan satu satunya yang bisa mengatasi semua itu adalah teknologi dan disiplin kita semuanya”, ujar Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika membuka World Plantation Conference and Exhibition (WPLACE) 2017.

Wapres menjelaskan bahwa penerapan teknologi perkebunan seperti teknologi bibit, teknologi tanam, teknologi hemat air sangat dibutuhkan karena sektor perkebunan sangat bergantung pada iklim yang baik, kualitas tanah yang baik, dan sumber air yang cukup.

Selain itu, keterbatasan tenaga kerja juga akan membayangi sektor perkebunan karena pada tahun 2050 sebagian besar penduduk dunia diprediksi akan masuk ke perkotaan. Oleh karena itu, di tengah perubahan iklim dan urbanisasi yang terjadi, riset perkebunan sangat dibutuhkan.

“Semua itu (teknologi) dapat dihasilkan dari riset dan percobaan”, ujarnya.

Lebih lanjut Wapres menambahkan bahwa disiplin masyarakat juga tidak kalah pentingnya.
“Dibutuhkan disiplin masyarakat untuk bertanam sesuai waktu, sesuai lahan yang cocok, tidak merambah hutan karena air akan semakin habis, dan tidak berkebun di bukit karena akan longsor”, ujarnya.

Wapres berharap konferensi WPLACE 2017 dapat menghasilkan inovasi-inovasi untuk menghadapi tantangan-tantangan sektor perkebunan dimasa depan.

“Saya harap bahwa konferensi yang pembicaranya ahli dari seluruh dunia akan hadir disini untuk membicarakan hal-hal (tantangan-tantangan) tersebut dan mudah-mudahan anda semua mengambil manfaatnya”, pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Riset Perkebunan Nusantara Teguh Wahyudi selaku Ketua Panitia WPLACE 2017 menyampaikan bahwa WPLACE yang pesertanya berasal dari peneliti, pebisnis, investor, pelaku perkebunan, petani kecil, dan pejabat kementerian terkait ini akan berlangsung selama 3 hari yang diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan seperti pameran, lelang kopi, lelang teh, demo barista, dan pertemuan bisnis.

Hadir pula dalam konferensi ini Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamed Oemar, dan Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Ekonomi dan Keuangan Wijayanto (KIP-Setwapres).