Refinery Sunarto Ponirin

Kantor Wakil Presiden. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Direktur Utama PT Saga Petroleum Refinery Sunarto Ponirin di Kantor Wakil Presiden, Kamis 16 April 2015. Pertemuan ini adalah pertemuan kedua setelah pertemuan pertama digelar pada 15 Januari 2015. Pada pertemuan pertama, Saga menggandeng BP, perusahaan minyak yang bermarkas di London, untuk menjamin pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan crude oil untuk menjamin cadangan nasional. “Kami ingin membantu negara dalam ketahanan energi,” ucap Ponirin.

Jika pola yang ditawarkan Saga ini disetujui Pertamina, maka akan mengubah sistem tata niaga, karena pola ini adalah pola kosinyasi, dimana Pertamina tidak perlu memiliki modal untuk pembelian minyak, karena minyak diterima dahulu. “BP yang akan mensuplai BBM dan dibayarkan setelah barang dibakar,” ucap Ponirin.

Konsep seperti ini, ucap Ponirin, memudahkan Pertamina, karena jika sebelumnya Pertamina harus mengeluarkan LC terlebih dahulu baru minyak dikirimkan. “Pertamina dimudahkan dalam pembayaran dan tidak adanya double handling, karena minyak akan langsung dikirim ke kilang Pertamina,” ucap Ponirin.

Wapres menyambut baik terobosan yang ditawarkan Saga, tetapi meminta perhitungan detil tentang keuntungan dan kemudahan yang diperoleh Pertamina dengan sistem seperti ini. “Berapa penghematan bisa dicapai? Dengan pola seperti ini, Pertamina akan menjadi service company yang sehat,” ucap Wapres.

Usai bertemu dengan Wapres, Direktur Pemasaran Saga Tubagus Haryono menyampaikan kepada wartawan bahwa Saga akan membuat perhitungan tentang keuntungan dari tata niaga yang mereka tawarkan. “Pada tahap awal, stok awal sekitar 3 juta barrel per bulan dan kami akan bicarakan dengan Pertamina besok,” ucap Haryono.

Minyak yang akan dikirimkan BP, ucap Haryono, menjadi tugas BP yang memiliki kilang di beberapa negara. “Kita hanya tahu minyak akan dikirimkan langsung ke kilang Pertamina,” ujar Haryono.

****