Jakarta, wapresri.go.id Tingginya tingkat spiritual muslim dewasa ini, membuat masjid menjadi tempat kajian Islam yang sering dikunjungi. Untuk itu, Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang bertugas sebagai pengelola masjid harus meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat.

“Kesadaran masyarakat untuk kembali spritural semakin tinggi, momen-momen inilah mereka ingin dilayani dengan baik,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika menerima kedatangan Ketua Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia Jawa Timur (PW DMI Jatim) Muhammad Roziqi beserta jajarannya di Kantor Wakil Presiden, Jl. Medan Merdeka Utara No.15, Jakarta, Jumat (30/8/2019).

Lebih jauh Wapres berharap masjid memiliki fungsi yang lebih luas, tidak hanya untuk ibadah tetapi juga bagaimana memakmurkan masjid dan masyarakat sekitarnya melalui pemberdayaan ekonomi.

“Jangan hanya kewajiban mengisi kotak amal, harus ada feedback [masjid] selain ibadah,” tegasnya.

Wapres mencermati, sebagian besar waktu yang digunakan masyarakat di masjid ialah untuk mendengarkan, sehingga dibutuhkan sound system yang baik. Oleh karena itu menjadi tugas DMI untuk memperbaikinya sebagai upaya meningkatkan fungsi masjid.

“80% waktu kita di masjid mendengarkan khutbah, pengumuman, pengajian, dan lain-lain. Tapi 75% masjid yang ada memiliki sound system yang hasilnya tidak baik, maka 60% fungsi masjid hilang. Maka, perbaiki sound systemnya, cara pasangnya,” pesannya.

Selain itu, Wapres mengingatkan agar kebersihan masjid tetap dijaga. Tak kalah pentingnya, ia juga menyinggung pemakaian pengeras suara masjid. Agar tidak mengganggu, pemakaiannya harus dikelola dengan baik, dan volume suaranya tidak melebihi 500 meter dari masjid. Sebab, lokasi masjid, khususnya di daerah yang padat, tidak terlalu jauh antara masjid yang satu dengan lainnya.

“Kita tidak melarang, tapi mengatur bagaimana masjid mengajak umat beribadah tanpa mengganggu,” imbaunya.

Ke depan, Wapres berharap melalui kemajuan teknologi informasi sekarang ini, setiap masjid dapat terhubung dengan para pemuka agama yang berada di sekitarnya, sehingga jarak yang ditempuh para pemuka agama dengan masyarakat tidak terlalu jauh.

“Gojek saja bisa menghubungkan pengendara dengan customer, kenapa kita [DMI] tidak bisa? Jangan masjid atau masyarakatnya di sini [Jakarta Pusat] ustadnya di Depok, habis waktunya di jalan,” ujarnya.

Saat ini, Wapres menjelaskan, DMI tengah menyusun buku sebagai acuan teknis untuk membangun masjid agar dapat memaksimalkan perannya.

“Nanti kalau sudah dicetak [buku acuan], akan dibagikan ke daerah-daerah. Jadi saat mau bangun masjid, mereka tau apa yang dibutuhkan,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga menyampaikan selamat atas terpilihnya Kepengurusan PW DMI Jatim periode 2019-2024 pada Musyawarah Wilayah (Muswil) Ke-VII DMI Jatim yang dilaksanakan pada Juni 2019 lalu.

“Selamat atas terpilihnya pengurus yang baru, dan agar terus memajukan upaya kita [DMI],” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua PW DMI Jatim Muhammad Roziqi memaparkan beberapa program yang menjadi prioritas DMI Jatim, antara lain upaya pencegahan paham radikalisme di masjid terutama di kampus, program untuk menarik kaum milenial datang ke masjid, ikut serta menjadi agen pelestarian lingkungan, serta memakmurkan umat melalui pemberdayaan masjid berbasis ekonomi.

Roziqi juga menyampaikan permohonan kesediaan Wapres untuk mengukuhkan dan melantik Kepengurusan PW DMI Jatim periode 2019-2024 dan dilanjutkan dengan penanaman pohon oleh Wapres sebagai prasasti hidup dari DMI yang turut serta menjadi agen pelestarian lingkungan.

Hadir bersama Roziqi, Wakil Ketua PW DMI Jatim Zahrul Azhar, Arum Sabil, dan Wachid Hasyim, Sekretaris PW DMI Jatim Suhadi, Bendahara PW DMI Jatim Masnuh, Humas PW DMI Jatim Wawan Adrianto, Wakil Ketua Umum PP DMI Masdar Faried, Sekretaris PP DMI Syaifuddin Nawawi, dan Sekretaris Jenderal PP DMI Imam Adsaruqutni.

Sementara Wapres Jusuf Kalla didampingi Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar dan Staf Khusus Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud. (AF/SK-KIP,Setwapres)