Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menerima kunjungan kehormatan Wakil Presiden yang juga merupakan Menteri Kesehatan dan Perlindungan Anak Republik Zimbabwe Yang Mulia Constantino Chiwenga, di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta, Selasa (17/05/2022).

Dalam pertemuan tersebut, Wapres Chiwenga menyampaikan bahwa tujuan kedatangannya ke Indonesia selain untuk menghadiri Sector Ministers’ Meeting Sanitation and Water for All Tahun 2022 sebagai salah satu agenda dalam Presidensi G20 Indonesia, juga untuk memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara dalam berbagai bidang mulai dari bidang farmasi, transportasi, pertahanan, maupun pertanian termasuk pemenuhan kebutuhan minyak sawit.

“Zimbabwe ini sekarang dengan adanya Afrika Continent Free Trade Area, Zimbabwe itu punya fasilitas pabrik pengolahan, termasuk mengolah minyak sawit untuk menjadi minyak goreng. Nah ini adalah peluang besar yang kita akan manfaatkan karena dengan bisa memproduksi minyak goreng di Zimbabwe,” tutur Dewa Made Sastrawan, Duta Besar Indonesia untuk Zimbabwe, dalam keterangan persnya usai mendampingi Wapres dalam pertemuan tersebut.

Namun Dewa juga menegaskan, bahwa kerjasama di bidang perdagangan ini sifatnya kolaborasi jangka panjang dan akan mengikuti perkembangan serta restriksi yang berlaku di masing-masing negara, sehingga perjanjian ekspor komiditi harus terlebih dahulu memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

“Zimbabwe memahami bagaimana perkembangan negara kita, khususnya untuk ekspor. Jadi pembelian ini sifatnya jangka panjang, jadi dipastikan bahwa pada saat kita sudah bisa memenuhi kebutuhannya, baru perjanjian itu akan dimulai. Jadi ini sifatnya masih untuk long term (jangka panjang),” tegas Dewa.

Lebih lanjut Dewa menyampaikan, Zimbabwe memiliki posisi strategis sebagai penghubung dengan negara-negara Afrika lainnya. Sehingga, potensi kerja sama ekspor antara Indonesia dan Zimbabwe, apabila dapat direalisasikan dengan baik memiliki potensi yang besar untuk memperluas pasar produk Indonesia di luar negeri, khususnya negara-negara di Afrika.

“Karena jaringan kereta api dari tahun 1700 sama seperti kereta api kita, itu mencakup hampir 10 negara di Southern Africa (Afrika Selatan) dengan pusatnya di Zimbabwe. Jadi kaya kita punya Madiunnya gitu, itu ada di Zimbabwe,” ungkap Dewa,

“Jadi diseluruh negara di Zimbabwe itu dari mulai dari Zimbabwe, Zambia, Namibia, Malawi, Mozambic dan sampai ke utara demokratik, dulu Zaire namanya sekarang adalah Democratic Republic of Kongo, itu pusat untuk pemeliharaan kereta apinya ada di Zimbabwe. Nah ini menjadi peluang kita untuk itu (ekspor),” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Dewa juga memaparkan beberapa rencana kerja sama lain yang didiskusikan dalam pertemuan sore tadi. Di bidang teknologi dan transportasi, Wapres Chiwenga menyatakan keinginannya untuk bekerja sama merevitalisasi sistem kereta api di negaranya.

“Beliau juga ingin sekali bahwa teknologi kita dalam perkereta-apian kita itu bisa membantu untuk modernisasi kereta api di Zimbabwe. Kami sendiri memang sudah digarap dalam tiga tahun terakhir bahwa kita bisa men-supply dari mulai lokomotif, gerbong, sampai dengan wagon dari buatan PT. INKA, kita bisa men-supply signal yang diproduksi oleh PT. Len Industri (Persero) di Bandung, itu ada anak perusahaan Len yang sudah beberapa kali kita kontak dan berkoordinasi, itu akan menawarkan yang namanya sistem signal dari produksi Len Railway System yang ada di Bandung. Nah ini nanti akan dikunjungi oleh Bapak Wakil Presiden Zimbabwe untuk melihat langsung ke sana,” papar Dewa.

Menutup keterangan persnya, Dewa menyatakan bahwa hasil dari pertemuan kedua pemimpin ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi kedua negara dan memperluas pasar produk Indonesia di luar negeri, khususnya di negara-negara Afrika.

“Jadi mudah-mudahan dengan kunjungan ini kita bisa pertama meningkatkan ekspor produk kita, kemudian kita juga akan bisa memanfaatkan Zimbabwe itu sebagai salah satu sasaran hub untuk outbound investment kita, dan ini kami akan penuhi apa yang diinstruksikan oleh Bapak Wakil Presiden kita untuk kita meningkatkan ekspor sekaligus kita juga meningkatkan mengekspor teknologi kita,” imbuh Dewa.

“Kita di Zimbabwe dan di Afrika pada umumnya, kita itu jauh lebih maju. Dan kunjungan Bapak Wakil Presiden Zimbabwe kesini karena menilai Indonesia itu maju, terbuka, memiliki teknologi, dan bisa diajak bekerja sama. Dan kita ini didukung oleh sistem keuangan kita yang sangat baik dengan pertumbuhan ekonomi kita yang kuat, dan kita anggota G20, dan ini juga membuat meningkatkan kepercayaan kita di wilayah Afrika. Seperti yang sering disampaikan oleh Bapak Presiden dan juga Bapak Wakil Presiden, sudah waktunya kita memberi, kita tidak meminta, dan ini kita bantu Afrika,” pungkasnya.

Selain Duta Besar Indonesia untuk Zimbabwe, hadir dalam keterangan pers ini Staf Khusus Wakil Presiden Masduki Baidlowi dan Acting Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Trisari Dyah Paramita. (NN/RJP, BPMI – Setwapres)