Jakarta, wapresri.go.id – Di tengah situasi global yang penuh dengan ketidakpastian ini, hubungan negara-negara di dunia, baik dalam kawasan maupun antar kawasan menjadi sangat penting.

Dalam mendukung kelancaran perdagangan dunia, maka konektivitas menjadi hal yang utama apalagi sebagai negara maritim, laut menjadi medium yang memudahkan konektivitas tersebut.

“Jadi laut itu bukan memisahkan, justru menyatukan,” tegas Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika menerima kunjungan Wakil Presiden Panama Isabel de Saint Malo de Alvarado, di Kantor Wapres, Jln. Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (26/10).

Lebih jauh Wapres mencontohkan, Panama yang terkenal dengan Terusan Panama-nya, memberikan peluang sebagai penghubung (hub) bagi negara-negara lain dalam meningkatkan perdagangan.

“Negara anda sangat terkenal dengan terusannya. Panama memiliki aset penghubung yang baik. Negara-negara lain dapat memanfaatkannya,” puji Wapres.

Isabel Malo yang baru pertama kali datang ke Indonesia, juga memuji kondisi geografis negara ini. Menurutnya, dibandingkan dengan Panama, geografis Indonesia jauh lebih luas, dan memiliki potensi yang sangat besar menjadi hub dalam membuka perdagangan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Kedatangannya beserta rombongan menjadi kunjungan pertama pejabat tinggi Panama yang datang ke Indonesia sejak dibukanya hubungan diplomatik kedua negara di tahun 1979.

“Untuk itu kami datang ke sini, karena kami ingin lebih dekat dengan negara-negara Afrika, Timur Tengah dan Asia, termasuk Indonesia. Hal ini sejalan dengan politik luar negeri falcon policy. Kami berharap Indonesia mendukung keinginan kami,” jelas Wapres Malo yang juga merangkap Menteri Luar Negeri Panama.

Dalam hal kerjasama perdagangan, menurut Wapres, meskipun nilai perdagangan kedua negara sudah cukup baik, masih bisa ditingkatkan lagi. Sebagaimana diketahui, pada tahun 2017 nilai perdagangan bilateral mencapai 129,9 juta USD. Selain itu, investasi Panama di Indonesia mencapai peringkat ke-17 dari 117 negara.

Oleh karena itu, Wapres menambahkan, Konferensi Samudera Dunia (Our Ocean Conference) 2018 di Bali, yang juga akan dihadiri Isabel Malo, nantinya akan memberikan peluang bagi negara-negara yang hadir untuk meningkatkan kerjasama terutama di bidang maritim.

Dalam kesempatan itu, Isabel Malo juga menyampaikan bela sungkawa atas bencana tsunami yang terjadi di Lombok, Palu, dan daerah sekitarnya.

“Negara-negara tetangga kami di wilayah Karibia juga beberapa kali ditimpa bencana. Kami sangat concern dalam hal kemanusiaan,” ujarnya.

Di akhir pertemuan, Wapres mengajak Isabel Malo untuk menikmati Bali. Selain memiliki banyak objek wisata, Bali juga sering dijadikan tempat berlangsungnya konferensi dunia, seperti IMF-World Bank Annual Meeting, yang baru saja diselenggarakan awal bulan ini.

Bali lebih terkenal dibandingkan Indonesia, canda Wapres menutup pertemuan.

Hadir mendampingi Wapres Isabel Malo, Penasehat Wapres Gina Marie Latoni, Dubes Panama untuk Indonesia Deborah Ho, Kepala Direktur Urusan Asia Afrika Dennise Cabrera Jaramillo, Kepala Departemen Intergrasi Amerika Latin dan Plt. Urusan Ekonomi Multilateral Yessenia Chala, Direktur Publikasi dan Informasi Maite Suira, dan Wakil Dirjen Protokol dan Acara Negara Jose Ulises Lescure.

Sementara Wapres Jusuf Kalla didampingi Dubes LBBP RI untuk Republik Panama Budhi Santoso, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Direktur Jendral Amerika dan Eropa Kementrian Luar Negeri Muhammad Anshor, Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi, dan Asisten Deputi Hubungan Luar Negeri Setwapres Siradj Parwito. (SK/RN,KIP-Setwapres)