Jakarta, wapresri.go.id – Untuk menutupi kebutuhan bahan baku industri kakao dalam negeri, produksi biji kakao Indonesia harus ditingkatkan sebesar dua kali lipat dari produksi saat ini.

Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menerima Ketua Umum Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI) Pieter Jasman di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan, Selasa (11/12/2018).

Berdasarkan data dari AIKI, produksi biji kakao lokal hanya 260 ribu ton sementara impor biji kakao mencapai 226 ribu ton.

Oleh karena itu, Wapres menegaskan kembali agar target produksi biji kakao Indonesia meningkat dua kali lipat sehingga dapat memenuhi kebutuhan industri coklat Indonesia tanpa bergantung biji kakao impor.

“Untuk mengimbangi agar tidak impor, kita harus meningkatkan produksi dua kali lipat,” ujarnya.

Wapres pun memerintahkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang hadir mendampinginya untuk menyampaikan laporan dan membuat perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk meningkatkan produksi kakao dalam negeri.

Produk kakao ini menurut Wapres adalah komoditas yang potensial untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun, kakao ini berkembang tanpa rencana dan pengembangan produksi kakao selama ini tidak berlanjut.

“Coklat ini yang bisa memakmurkan rakyat. Ini yang pernah memakmurkan di Sulawesi, sebelum ada tambang-tambang itu,” ungkap Wapres.

Sejalan dengan hal tersebut, Pieter Jasman juga menyampaikan bahwa kakao merupakan komoditas yang sangat potensial bagi Indonesia. Selain tanaman kakao hanya tumbuh subur di daerah tropis di sekitar garis khatulistiwa, trend permintaan produk coklat juga terus meningkat. Disamping itu, berdasarkan data AIKI, jumlah total produksi industri kakao Indonesia saat ini masih sekitar 480 ribu ton sedangkan kapasitas produksi terpasang mencapai 800 ribu ton.

“Hal ini menunjukkan peluang bagi Indonesia untuk menjadi produsen kakao nomor satu dunia, hanya apabila produksi biji kakao dalam negeri dapat meningkat,” tuturnya.

Hadir mendampingi Pieter Jasman, Sekjen AIKI A. Zaki Amiruddin, Direktur Eksekutif AIKI Sindra Wijaya dan Bendahara AIKI Yeniwati Tanuharja.

Sementara, selain Menteri Pertanian, Wapres Jusuf Kalla didampingi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang Infrastruktur dan Investasi M. Abduh, Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi, dan Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi, Infrastruktur dan Kemaritiman. (AKS/SK, KIP-Setwapres)