Merauke, wapresri.go.id – Usai melakukan pertemuan dengan Pj. Gubernur Papua Selatan beserta jajaran Forkopimda, tokoh agama, dan tokoh masyarakat Merauke, Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin dan rombongan bergegas menuju titik lokasi kunjungan selanjutnya, yaitu meninjau dan menyapa para petani di Kampung Semangga Jaya, Distrik Semangga, Merauke, Provinsi Papua Selatan, Rabu (30/11/2022).

Pada kesempatan tersebut Wapres mendengarkan aspirasi, masukan, dan saran para petani di Merauke, seperti kendala yang disampaikan oleh Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Distrik Semangga, Aceng, yang menyebutkan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) menjadi kendala dalam proses Bertani yang dikerjakannya.

“Kendala kita sebagai petani di Kabupaten ini adalah, BBM pak. Sistem pertanian kami itu serba mesin, mulai dari olah tanah, pompanisasi, sampai dipanen pun kami menggunakan mesin. Nah, di situlah kami butuh BBM,” jelas Aceng.

Aceng menambahkan perlu adanya Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) yang jumlahnya lebih banyak di Merauke untuk mendukung kerja para petani.

“Mohon kiranya ada SPBU untuk sektor pertanian, khususnya di Kabupaten Merauke,” tambah Aceng.

Menanggai hal tersebut, Wapres menyampaikan bahwa pemerintah akan mempertimbangkan pengadaan SPBU yang diusulkan dan akan menyesuaikan dengan kebutuhan para petani di Merauke.

“Mengenai saran bahan bakar untuk mendukung [kegiatan], ini akan disesuaikan nanti dengan pemerintah. Kemungkinannya akan dipertimbangkan,” jawab Wapres.

Di sisi lain, aspirasi kedua datang dari Ketua Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten Merauke, Sukarmin. Menurut Sukarmin, selama ini petani memiliki biaya produksi yang sangat tinggi, yang mengakibatkan pengeluaran modalnya tidak seimbang dengan hasil panen yang didapatkan. Untuk itu, Sukarmin berharap Harga Eceran Tertinggi (HET) beras dapat dinaikkan.

“Kami sebagai petani padi di Kabupaten Merauke, mohon dinaikkan Harga Eceran Tertinggi beras,” tutur Sukarmin.

Terkait HET, Wapres memaparkan bahwa diperlukan pertimbangan yang matang dalam penentuan harga. Untuk itu pemerintah akan terus berupaya memberikan solusi yang terbaik dan menguntungkan bagi seluruh pihak, khususnya tentang harga produk di masyarakat.

“Mengenai harga eceran ini memang komponennya banyak yang harus ditetapkan dan juga harus dikendalikan harganya, sehingga jangan sampai kita menaikkan harga,” jelas Wapres.

“Pemerintah selalu mencari harga yang paling aman, kita cari [solusi] supaya biaya produksinya tidak tinggi,” tambahnya.

Menutup dialog, Wapres kembali menekankan bahwa seluruh aspirasi masyarakat menjadi perhatian penting pemerintah. Dengan demikian, seluruh masukan akan dicatat dengan baik den menjadi bahan diskusi untuk menentukan kebijakan yang menyejahterakan rakyat.

“Isu dan masalah yang disampaikan petani akan menjadi perhatian pemerintah. Kami akan mendengar apa sebenarnya menjadi masalah yang dihadapi, yang memerlukan perhatian dari pemerintah,” pungkas Wapres.

Pada kesempatan yang sama, Wapres juga menyerahkan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang diberikan kepada 75 perwakilan petani Kampung Semangga Jaya, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan yang hadir, berupa benih Inbrida sawah varietas Inpari Nutri Zinc untuk yang diberikan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bina Tani Merauke sejumlah 2.500 kg dan Gapoktan Wahana Tani Merauke sejumlah 3.125 kg.

Sebagai informasi, Kampung Semangga Jaya, Distrik Semangga ini merupakan salah satu kawasan sentra produksi pertanian di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Lahan pertanian yang dikelola seluas 63 ribu hektar dengan produksi rata-rata lima sampai enam ton per hektar produk hasil tani dapat dipanen. (DAS/NN -BPMI Setwapres)