Jakarta, wapresri.go.id – Indonesia adalah satu-satunya Negara Republik terbesar yang berpenduduk mayoritas Muslim, namun jauh lebih baik dibanding dari negara Islam lain. Oleh karena itu stabilitasnya harus terus di jaga.

“Jadi perubahan-perubahan Islam di Indonesia itu luar biasa, cobalah dikaji kenapa ini, apakah karena pendidikan, atau masalah lain,” ujar Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menerima kunjungan Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Syaiful Bakhri di kantornya Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (9/4).

Dikatakan Wapres, bahwa kita harus bersyukur Indonesia sebagai negara berbasis republik tapi demokratis tidak seperti Iran, Syria, Yaman, Mesir, dan Lybia.

“Semua itu yang republik, namun negaranya tidak stabil, tetapi yang monarki seperti Saudi Arabia, Kuwait, Yordan, itu stabil. Malaysia itu bukan republik, dan Brunei Darussalam itu monarki,” tuturnya.

Di kesempatan itu, Wapres juga menceritakan pengalamannya yang pernah menjadi ketua yayasan berbagai universitas di Makasar, seperti Universitas Islam Makasar, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Al-Ghazali, Ketua Yayasan Universitas Hasanudin, dan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

“Jadi ketika ada demo di makasar, saya merasa bertanggung jawab, karena pernah menjadi ketua yayasan universitas,” terangnya.

Mengakhiri pertemuannya, Wapres mengungkapkan upaya Pemerintah yang sedang dalam proses mendirikan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, untuk program pasca sarjana.

Sebelumnya, Syaiful menyampaikan rencana UMJ yang akan menyelenggarakan seminar internasional bertajuk International Conference on Islamic Studies “Islamic Civilization in Digital Age” di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jl. KH. Ahmad Dahlan Cireundeu Ciputat, yang akan digelar tanggal 16 hingga 17 April 2018.

Sebagai pembicara pada acara seminar tersebut kata Syaiful, narasumber yang akan dihaditkan adalah dari London, Sudan, Mesir, dan Malaysia yang ahli di bidang Spiritation of Moslem.

Kaitan dengan rencana tersebut, Syaiful memohon kesediaan Wapres untuk membuka, sekaligus menyampaikan pandangannya tentang Tantangan dan Peluang Perkembangan Peradaban Islam di Era Digital.

Mendampingi Wapres pada pertemuan tersebut adalah Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, dan Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi. (YZ/SY, KIP Setwapres)