Serang, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengisahkan bahwa gerakan santri di tanah air yang menginspirasi kebangkitan nasional untuk melawan penjajahan Belanda sebenarnya bukan dimulai sejak Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 di Jawa Timur yang kemudian memicu peristiwa 10 November 1945. Namun, semangat perjuangan itu sudah dikobarkan pada akhir abad 19 di Banten, dengan salah satu peristiwa bersejarahnya adalah Geger Cilegon. Sejarawan Sartono Kartodirdjo mencatat peristiwa tersebut sebagai religious revival (kebangkitan agama).

“Menurut saya, yang lebih tepat adalah bukan religious revival, tetapi kebangkitan santri. Itu dipimpin oleh Kiai Wasyid dan para kiai dan santri yang lain,” ungkap Wapres saat menghadiri Peringatan Hari Santri Nasional 2022, di Pesantren An-Nawawi Tanara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Jumat (28/10/2022).

Lebih lanjut Wapres menjelaskan bahwa dengan semangat hubbul wathan minal iman (cinta tanah air sebagian dari iman) yang terpatri pada diri santri, telah disepakati pula kesepakatan nasional untuk membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Saya menyebutnya sebagai al-mitsaq al-wathani, kesepakatan nasional yang harus kita jaga sebagai perekat kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia,” pesan Wapres.

Oleh karena itulah, ucap Wapres, 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri untuk memberikan penghargaan kepada jasa para ulama dan santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

“Santri adalah pejuang bangsa. Peringatan Hari Santri Nasional adalah penghargaan terhadap para ulama yang berjuang untuk negeri ini, tapi juga menjadi contoh untuk diteladani oleh para santri sekarang,” sebutnya.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menguraikan bahwa santri memiliki potensi besar untuk diberdayakan dalam membangun Indonesia mengingat di Indonesia terdapat lebih dari 27 ribu pesanten di Indonesia per Januari 2022 dengan total santri berkisar 5 juta.

“Jawa bagian barat, termasuk Banten menyumbang jumlah pesantren terbanyak 8.300 lebih atau sekitar 31 persen dari santri nasional. Oleh karena itu, kita pilih berkumpul di pesantren Abah (Wapres) ini karena secara kualitas kita memiliki SDM yang mumpuni,” kata Sandiaga.

Sebagai informasi, kegiatan bertema “Santri Digital untuk Indonesia Bangkit” ini digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam upaya memperingati Hari Santri Nasional 2022 melalui kerja sama dengan Pesantren Annawawi Tanara, Yayasan Dewa Dewi Indonesia, dan sebagainya.

Hadir dalam acara ini, antara lain, Penjabat (Pj.) Gubernur Banten Al Muktabar, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Boy Rafli Amar, pimpinan Pesantren Annawawi Tanara, pengurus Yayasan Dewa Dewi Indonesia, dan perwakilan santri dari berbagai pesantren di Indonesia.

Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Muhammad Imam Aziz, dan Tim Ahli Wapres Farhat Brachma. (RR/AS, BPMI-Setwapres)