Surabaya, wapresri.go.id –  Generasi muda atau yang sekarang populer di sebut millennial, tidak hanya orang-orang yang menguasai teknologi tetapi millennial juga generasi muda yang menguasai kitab dan teknologi.

Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dalam sambutannya pada Silaturahim dengan para Kiayi Muda di Hotel Wyndham Jl. Basuki Rahmat Surabaya, Sabtu (23/02/2019).

“Banyak anak-anak muda dari pesantren yang mengusai teknologi, jadi jangan khawatir bahwa istilah millennial itu seakan-akan hanya dimiliki bagi anak muda yang mengerti IT, internet dan sebagainya. Tetapi generasi muda semua yang ingin maju,” ujarnya.

Lebih jauh Wapres menekankan bahwa dalam rangka kemajuan, memang selalu dibutuhkan kesinambungan antara para senior dengan junior. Seperti kalau di bidang usaha, terangnya, pengusaha yang senior masuk ke Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), sedangkan yang junior, lanjutnya, masuk ke dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

“Setelah berapa tahun kemudian, dia (junior) juga beralih dari HIPMI ke KADIN, itu contohnya,” tutur Wapres.

Dihadapan para Kiayi Muda, Wapres mengingatkan pentingnya memajukan kebersamaan terutama dalam hal peningkatan mutu pendidikan dan penguasaan teknologi bagi para santri.

“Jadi menurut pandangan saya, apa yang dilakukan bersama-sama dengan anda semua untuk bersama-sama mempunyai semangat yang selalu timbul untuk memajukan pendidikan kita, pesantren kita, keilmuan kita dan juga ilmu itu sangat berkembang,” kata Wapres.

Oleh karena itu, Wapres berpesan untuk selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi untuk memudahkan kehidupan.

“Agama pun juga berkembang sesuai zamannya. Selalu kita mempidatokan bahwa Islam itu modern mengikuti zaman,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga mengajak untuk bersyukur terhadap kondisi negara Indonesia yang aman dibanding dengan negara Islam lainnya yang saat ini mengalami konflik berkepanjangan.

“Kita sangat bersyukur di tengah-tengah gejolak konflik di negara Islam yang besar di Timur Tengah, kita Alhamdulillah Indonesia itu aman-aman saja,” pesannya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dalam sambutan selamat datangnya memuji sikap kenegarawanan Wapres Jusuf Kalla.

“Beliau ini adalah komunikator yang luar biasa. Tidak sekedar guru bangsa tidak sekedar negarawan. Hari ini asal orang masuk partai politik ya politisi, tetapi melahirkan politisi untuk menjadi sosok negarawan itu butuh proses”, ujarnya.

Sementara di tempat yang sama Ketua Yayasan Jenggala Center Ibnu Munzir mengatakan bahwa dalam sistem pendidikan, menurutnya pesantren adalah awal mula bagi kebangkitan sumber daya manusia oleh sebab itu kesadaran ini terus dibangun dan dikembangkan.

“Keinginan kita bagaimana peran umat ini senantiasa mengedepan, mengemuka di dalam rangka ikut serta mendorong perkembangan-perkembangan bangsa ini kedepan,” ucapnya.

Mendampingi Wapres pada pertemuan tersebut Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar. (RN KIP-Setwapres).