Surakarta, wapresri.go.id – Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam terus berkiprah dan memberi kontribusi besar dalam upaya mencerdaskan dan memajukan bangsa. Hal ini tercermin dari berbagai usahanya di bidang pembaruan paham keagamaan, pendidikan, kesehatan, pelayaanan sosial, pemberdayaan masyarakat, pendidikan politik kebangsaan, dan gerakan dakwah lainnya.

Menurut Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin, kiprah Muhammadiyah tersebut tak lepas dari semangat sosok pendirinya, yakni K.H. Ahmad Dahlan yang dalam dirinya tertanam jiwa pembaru untuk meraih visi Islam yang berkemajuan.

“Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan, didorong oleh semangat dan jiwa pembaru dalam diri Beliau, untuk memperbaiki kondisi umat Islam yang saat itu statis, tidak berkembang,” ujar Wapres dalam sambutannya pada penutupan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Karangasem, Kec. Leweyan, Kota Surakarta, Minggu (20/11/2022).

Lebih lanjut, Wapres menuturkan bahwa visi Islam berkemajuan yang diemban Muhammadiyah sejalan dengan visi bangsa Indonesia yang tengah diperjuangkan saat ini yaitu mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“(Sebagai) bangsa yang maju, menjadi satu dari lima kekuatan ekonomi dunia, gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo, baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur,” paparnya.

Tidak hanya itu, sambung Wapres, Indonesia Emas juga dicirikan oleh kualitas sumber daya manusianya yang unggul serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Rakyat yang jauh lebih sejahtera secara merata, serta ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan yang kuat dan berwibawa,” imbuhnya.

Lebih jauh, Wapres menuturkan bahwa untuk mewujudkan kemajuan bangsa yang majemuk seperti bangsa Indonesia, terlebih di tengah kompleksnya tantangan di dalam negeri maupun di dunia, dibutuhkan kerja dan pemikiran dari SDM yang unggul.

“SDM unggul menjadi komponen integral dalam upaya mewujudkan Islam berkemajuan dan negara berkemajuan,” tegasnya.

Dalam ajaran Islam, menurut Wapres, generasi unggul adalah generasi muammirin atau generasi terdidik dan terlatih, yang akan menjadi ahli dan problem solver di berbagai bidang pembangunan, sekaligus juga generasi muttafakin, yaitu generasi yang taat dan menguasai agama.

“Untuk mewujudkan generasi unggul tersebut, dibutuhkan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran seumur hidup, yang akan berkontribusi luar biasa dalam memperbaiki kualitas hidup individu, baik dalam kehidupan personal maupun profesionalnya, sehingga tercipta kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Oleh sebab itu, pada kesempatan ini Wapres mengharapkan Muhammadiyah terus membantu dalam mengusahakan pendidikan dan pelatihan berkualitas secara merata bagi seluruh rakyat Indonesia baik laki-laki maupun perempuan.

“Kemajuan dan pemberdayaan bagi kaum perempuan bukan hanya menyangkut kewajiban moral dan pemenuhan hak asasi manusia, melainkan juga menjadi pilar bagi perdamaian dan pembangunan dunia secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Perempuan yang berpengetahuan dan berdaya, tambah Wapres, akan berkontribusi dalam penurunan tingkat kekerasan domestik dan kemiskinan ekstrem, serta peningkatan kesehatan dan kecerdasan anak.

“Terkait hal ini, K.H. Ahmad Dahlan bersama Nyai Ahmad Dahlan sangat visioner, memiliki wawasan masa depan perempuan muslim Indonesia yang jauh melampaui zamannya saat itu, dengan merintis Aisyiyah dalam semangat untuk memajukan peradaban kaum perempuan Indonesia,” pungkasnya. (RN-BPMI Setwapres)