Padang-wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menginginkan Sumatera Barat (Sumbar) sebagai tempat sentral keilmuan. Baik itu ilmu keduniaan maupun ilmu keagamaan (Islam).

Hal tersebut  ia sampaikan saat  meresmikan Grand Opening Rumah Sakit Universitas Andalas (RS. Unand), Sabtu 4/11.

“Selalu saya katakan bahwa orang minang, orang sumbar dan semua daerah di Indonesia punya ciri, karakter dan kelebihan masing-masing. Kelebihan itu, karakter itu harus dikelola dengan baik, harus ditingkatkan dengan baik,”tegasnya.

Lebih lanjut Wapres menggambarkan bahwa orang Minang memiliki cara yang berbeda dalam merebut kemerdekaan melawan penjajahan. “Daerah lain pahlawannya adalah membawa pedang, membawa tombak, panah. Di sini tidak ada pahlawan nasionalnya yang membawa pedang panah tombak, semuanya membawa otak yang baik. Itu karakter yang berbeda, yang selalu harus jadi bagian dari pada kemajuan itu sendiri”, jelasnya.

Wapres menambahkan orang Minang memilki tiga karakter.  “Pertama, kecerdasan. Modal utamanya adalah kecerdasan, keilmuan. Ada Yamin (Mohamad Yamin), ada pak Natsir, Prof Hamka dan lainnya. Semua modalnya kecerdasan,” imbuhnya.

Kedua menurut Wapres, bahwa orang minang perantau yang berdagang. Bukan perantau yang kemudian bekerja di pertanian, tapi mereka berdagang. “Olehkarena itu,  sifat ini penting untuk dikembangkan, entrepreneurship selalu di sini,” ujarnya

Yang ketiga, kata Wapres, banyak ulama-ulama besar dari minang, hal ini menandakan tingkat pemahaman keagamaan Islamnya sudah cukup baik.

“Yang sangat penting, tingkat keagamaan sehingga menghasilkan para ulama-ulama, mubaligh-mubaligh, dai-dai yang hebat. Prof Buya Hamka, belum ada ulama yang menandingi dari sisi produktifitasnya membuat buku dan berdakwah. Hal ini selalu harus jadi bagian utama dari pada ukuran kemajuan kita,”terangnya.

Jadi, ukuran kemajuan orang Sumatera Barat, lanjut Wapres,  ada di perilaku, otak dan sebagainya. Oleh karena itu, modalnya adalah selalu sekolah, pasar dan surau.

“Pernah saya katakan disini kalau mau jatuhkan orang Minang, rusaklah pasar, rusaklah sekolahnya dan rusak suraunya, habis. Karena itu tiga hal yg pokok dalam masing-masing daerah yang berbeda beda,” candanya, sambil bergurau.

Namun  sangat disayangkan, ketiga karakter orang Minang saat ini hampir pudar utamanya pada ketekunan dalam keagamaan.

“Kalau dulu 10 masjid di Jakarta khotibnya pasti 8 orang Minang. Sekarang mungkin dua sudah banyak. Sekarang, orang Minang sendiri belajar pesantrennya ke Jawa, ke Gontor. Tidak lagi orang datang ke Minang untuk belajar agama. Justru orang Minang pergi ke Jawa untuk belajar agama dan hal-hal lainnya”, ungkap Wapres.

Di kesempatan tersebut, Wapres tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Saudi Arabia dan juga IDB  yang telah membantu pembangunan RS Unand.

Ucapan selamat juga di sampaikan Wapres kepada  para pemenang perlombaan Startup Business dan Business Existing. “Selamat kepada anak-anakku para mahasiswa yg tadi mendapatkan pengahrgaan atas upayanya”, ucap Wapres.

Selanjutnya kepada para mahasiswa, Wapres berpesan untuk giat berwirausaha sesuai dengan karakter orang minang sehingga tidak  terfokus untuk bekerja di kantoran. “Para anak muda yang hadir disini dan yang tentu berkampus di sini, bercita-citalah mempekerjakan orang, bercita-citalah meningkatkan pendapatan, memberikan sumbangsih secara nasional,” pesan Wapres.

“Saya selalu diajarkan oleh almarhum bapak saya bahwa semua pekerjaan itu ibadah, apa ibadahnya berusaha? Berniatlah untuk bayar zakat lebih banyak, berniatlah untuk memberikan infaq, itu ibadah semuanya apabila kita berniat memberi zakat lebih banyak, membayar infaq lebih banyak, membangun masjid pesantren sekolahan, membantu orang miskin,” kenang Wapres.

Tampak hadir pada acara tersebut Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono, Menteri Kominfo Rudiantara, Menteri PAN-RB Asman Abnur, Wamen ESDM Archandra Tahar, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno, Duta Besar Kerajaan Arab Saudi H.E. Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi dan Bapak Fachmi Idris

Hadir mendampingi Wapres dalam acara, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Dukungan Kebijakan Bidang Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Reformasi Birokrasi, dan Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi (DM,KIP-Setwapres).