Jakarta, wapresri.go.id – Indonesia memiliki potensi yang harus dikapitalisasi untuk mencapai tujuan menjadi kekuatan ekonomi dan maritim di tahun 2045, tahun dimana negara ini merayakan kemerdekaannya yang ke-100.

Demikian disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika memberikan sambutan pada acara Reception for Project 2045 and ERIA (Economic Research Institute for ASEAN and East Asia) 10th Year Anniversary, di Dharmawangsa Hotel, Sabtu Malam (8/12/2018).

Lebih jauh Wapres mengungkapkan potensi-potensi tersebut diantaranya: menjadi negara demokrasi terbesar ke-3; negara muslim moderat terbesar; kepulauan terbesar yang berlokasi strategis di antara Samudra Pasifik dan Hindia; mewakili 40% dari ASEAN dalam hal populasi dan ukuran ekonomi; bonus demografi dengan sekitar 35% generasi milenial dari populasinya; anggota G-20 dan MIKTA; serta partisipasi aktif dalam kegiatan regional dan global.

Wapres pun berharap Jepang dapat berkontribusi dalam mewujudkan “Project 2045: The Path to Peaceful and Prosperous Indonesia 2045”.

“Bersama-sama kita dapat memainkan peranan penting dalam perdamaian, stabilitas, dan pembangunan ekonomi di kawasan,” sambungnya.

Namun, Wapres meyakini, berbagai tantangan akan dihadapi yang dapat menghambat tercapainya tujuan.

“Oleh karena itu, kita harus menemukan cara menghadapi berbagai tantangan tersebut,” imbaunya.

Yang terpenting, Wapres menambahkan, kerjasama dalam mewujudkan Project 2045 harus saling menguntungkan, tulus, dan menghormati tujuan pembangunan nasional masing-masing kedua negara.

Dalam kesempatan tersebut Wapres menyampaikan apresiasinya atas kerja keras dan kontribusi intelektual berbagai pihak yang turut menentukan hubungan dan pembangunan Indonesia-Jepang ke depan agar menjadi lebih sejahtera dan damai.

“Saya berharap melalui Project 2045 hubungan persahabatan Indonesia-Jepang akan lebih ditingkatkan yang pada akhirnya akan membawa hubungan yang saling menguntungkan bagi masyarakat di kedua negara,” tutup Wapres.

Sebelumnya Duta Besar Jepang untuk RI Masafumi Ishii menyampaikan bahwa generasi milenial memiliki tanggung jawab untuk meneruskan Project 2045.

“Semangat kita kerja bersama dan maju bersama. Kita harapkan kaum milenial akan meneruskan Project 2045 ini,” ucapnya.

Sementara Presiden ERIA Prof. Hidetoshi Nishimura melihat dalam 10 tahun telah terjadi perubahan yang dramatis. ASEAN dan Asia Tenggara telah menghadapi berbagai tantangan. Untuk itu ERIA bertekad dalam mewujudkan integrasi ekonomi, pembangunan, perdamaian dan kesejahteraan di kawasan tersebut.

Di akhir acara Wapres Jusuf Kalla menerima laporan hasil Project 2045 dari Ketua Bersama Dr. Takashi Shiraishi, Chancellor Prefectural University of Kumamoto, dan Muhammad Lutfi, Ketua Komite Bilateral Indonesia – Jepang KADIN yang juga mantan Duta Besar Indonesia untuk Jepang.

Project 2045 merupakan proyek UNDP dengan pendanaan dari Pemerintah Jepang, dimana ERIA bertindak sebagai sekretariat. Program ini merupakan bagian dari peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang dan ulang tahun ERIA yang ke-10.

Sementara High Level Seminar for Project 2045 yang diselenggarakan tanggal 8-9 Desember 2018 di Jakarta, merupakan wadah diskusi bagi para politisi, praktisi, cendikiawan, dan pengusaha dari Jepang dan Indonesia tentang bentuk kerjasama kedua negara berdasarkan rekomendasi dari Project 2045.

Hadir mendampingi Wapres Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Azyumardi Azra, dan Tim Ahli Wapres Sofyan Wanandi. (SK- KIP, Setwapres)