Kantor Wakil Presiden. Kebijakan pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan transparansi di berbagai bidang, menjadikan Indonesia sebagai negara yang menjadi pusat perhatian investor dari seluruh dunia. “Dunia telah mengalami banyak perubahan, sehingga memaksa kami untuk mencari tempat terbaik berinvestasi. Dan Indonesia adalah pilihan kami,” ujar CEO BP Andrew Philip Milnes ketika diterima Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Kamis sore 15 Januari 2015.
Milnes mengatakan bahwa BP telah banyak terlibat dalam dalam proyek infrastruktur di Indonesia. Penting bagi kami, ucap Milnes, untuk terlibat dalam pembangunan di Indonesia. “Kami akan terus tumbuh bersama Indonesia,” ucap Milnes.
Wapres mengatakan bahwa BP adalah perusahaan yang telah lama hadir di Indonesia. Setelah pemerintah mengurangi subsidi BBM, ucap Wapres, kami mempunyai ruang fiskal yang lebih longgar untuk segera membangun infratruktur. “Indonesia adalah adalah negara kepulauan terbesar di dunia dan masih memerlukan banyak fasilitas infrastruktur. Tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga seluruh wilayah di Indonesia memerlukan infrastruktur,” ucap Wapres.
Pemerintah antara lain akan membangun pembangkit listrik 35.000 MW. Selain itu, pemerintah akan mendukung pembangunan kilang minyak. Pembangunan kilang minyak, kata Wapres, sangat baik dari sisi suplai untuk ketahanan energi, “Penting untuk negara dan juga bagi dunia usaha. Setelah tidak ada lagi subsidi, kompetisi semakin terbuka,” ucap Wapres.
Terlebih lagi dalam 30 tahun terakhir ini, Indonesia tidak membangun kilang minyak. “Kami membutuhkan sekitar 1,5 juta barrel per hari dan hanya setengahnya dipenuhi dari dalam negeri. Bahkan tidak lama lagi mungkin akan meningkat hingga 2 juta barrel per hari,” ucap Wapres.
Turut hadir dalam pertemuan itu, Vice CEO BP Steve Ernest Taylor, Direktur Utama PT Saga Petroleum Sunarto Ponirin, Direktur PT Saga Petroleum Dwi Kushartoyo, dan Direktur PT Saga Petroleum Tubagus Haryono.
****