Bertemu Duta Besar dari Negara-Negara OKI
Istana Negara. Pertemuan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dengan 30 duta besar dari negara-negara anggota OKI menyerukan tentang pentingnya kesatuan umat Islam dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada saat ini. Dalam pertemuan yang dilaksanakan pada Rabu pagi, 15 April 2015 di Istana Negara, Wapres menggarisbawahi perlunya upaya untuk terus mengumandangkan Islam sebagai agama yang damai dan toleran, agama Rahmatan lil ‘Alamin.
Seperti diketahui, sebelum bertemu dengan Duta Besar dari negara-negara anggota OKI, pada hari Selasa malam, 14 April 2015, Wapres telah melakukan dialog dengan para tokoh dan pimpinan organisasi Islam mengenai situasi terkini umat Islam di dunia dan di tanah air.
Dalam pertemuan itu, Wapres yang mewakili Presiden Joko Widodo, mengingatkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir ini dinamika perkembangan di beberapa negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara cukup memprihatinkan.Konflik dan krisis terus berlangsung di beberapa negara di kawasan ini. “Kita juga melihat terus terjadinya korban sipil dalam berbagai konflik dan krisis yang berkecamuk di kawasan ini,” kata Wapres.
Wapres menggarisbawahi bahwa Indonesia mendorong semua pihak yang bertikai menahan diri serta berupaya menyelesaikan masalah secara damai dengan mengedepankan diplomasi dan dialog. “Indonesia meyakini bahwa persatuan Islam akan dapat berkontribusi bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia,” ucap Wapres.
Selain itu, Wapres juga menyampaikan pemikiran tentang perlunya negara anggota OKI mengambil inisiatif untuk mencari solusi damai tanpa kekerasan atas berbagai konflik yang saat ini dialami sekitar 16 negara anggotanya.
Pemikiran tersebut mendapat sambutan positif para Duta Besar/Kepala Perwakilan negara OKI yang hadir, dan akan mendukung Indonesia untuk memimpin upaya pencarian solusi damai tersebut.
Usulan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk mengadakan suatu sesi khusus jelang pelaksanaan KAA 2015 yang akan dihadiri para Kepala Negara/Pemerintahan untuk membahas tentang situasi terkini dunia Islam serta tentang upaya menuju tercapainya solusi damai juga mendapat dukungan dari para Duta Besar tersebut. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip Dasasilla Bandung yang dilahirkan pada KAA tahun 1955 masih sangat relevan dalam menghadapi berbagai tantangan global saat ini.
****