Makassar, wapresri.go.id—Mencermati kota Makassar yang merupakan kota metropolitan terbesar di kawasan Indonesia Timur, dapat menjadi kota yang maju kalau wilayah itu menjadi daerah perdagangan dan jasa.

Demikian pandangan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat silaturahmi dengan jajaran pejabat pemerintah kota Madya Makassar sore tadi di Rumah Jabatan Walikota Makassar, Mingggu (6/10/2019).

“Makassar sendiri bisa maju kalau Makassar ini menjadi daerah perdagangan dan daerah jasa. Karena di belakang kita tidak lagi banyak. Kemudian dari perdagangan yang bisa menempatkan industri processing, harus dibawa ke sini,” sarannya.

Lebih jauh, Wapres memaparkan kalau menjadi daerah jasa, misalnya jasa keuangan maka perbankannya harus kuat. Sementara, lanjutnya, kalau jasa kesehatan, maka sektor kesehatannya juga harus diperkuat, contohnya rumah sakit.

Sedangkan jasa pelayanan turis, menurutnya tidak banyak turis yang datang kesini karena Makassar sekarang ini mulai macet.

“Jadi butuh penataan kota untuk menjadikannya lebih baik. Apalagi makassar merupakan penghubung di Timur Indonesia. Seharusnya bisa memberi layanan yang baik untuk para pendatang. Karena ke mana pun di Indonesia Timur yang dikenal adalah Makassar,” terangnya.

“Kita harapkan Makassar menjadi kota yang bersih,” imbuhnya.

Soal sampah, saran Wapres, sebaiknya dijadikan kompos saja untuk pupuk. Karena, menurutnya , selain lebih mudah pembuatannya, juga biayanyapun jauh lebih murah dan visible, ketimbang dibuat kalau dijadikan untuk bahan pembangkit listrik yang biaya cukup besar.

“Kompos lebih bisa berhasil. Di negara lain pun jarang bisa berhasil (pembangkit listrik) karena mahal. Cukup dijadikan kompos kemudian listriknya kita beli dengan harga 5 sen,” tuturnya.

Dalam silaturahim tersebut, Wapres juga tak lupa menyampaikan ucapan terimakasih atas kerjasasamanya selama dirinya mengemban amanah di pemerintahan.

Terkait, aktivitasnya setelah purna tugas menjadi Wapres, ia menceritakan akan terus berkarya mengurusi urusan sosial, pendidikan dan keagamaan.

“Ada yang sering bertanya setelah jadi Wapres mau jadi apa? Saya akan urus sosial, pendidikan, agama, kalau bisa bisnis juga. Mungkin memberikan pandangan bisnis ke pemerintah atau pengusaha muda. Sehingga dapat mendukung dunia bisnis dan usaha,” pungkasnya. (RN, KIP-Setwapres).