Jakarta, wapresri.go.id – Menjelang Idulfitri masyarakat Indonesia memiliki tradisi pulang ke kampung halaman yang dikenal sebagai ‘mudik’. Tradisi ini sangat baik, namun dalam pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease-2019), mudik berpotensi memperluas penyebaran virus tersebut. Untuk itu demi menjaga kemaslahatan bersama, Ulil Amri (Pemerintah) meminta masyarakat untuk tidak mudik.

“Oleh karena itu suatu perbuatan [tradisi mudik] walaupun itu baik, maslahat, tetapi kalau menimbulkan bahaya itu harus dihindari, wajib menghindari, apalagi karena sekarang ini [masa pandemi Covid-19]. Karena Pemerintah melarang orang mudik, jadi wajibnya menjadi bertambah, wajib karena kita menghindari bahaya berdasarkan keyakinan dan wajib mentaati Ulil Amri, Pemerintah,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin ketika menyampaikan tausiah Ramadan melalui video conference di kediaman dinas Wapres, Jalan Diponegoro No.2, Jakarta Pusat, Senin (27/04/2020).

Lebih lanjut Wapres mengungkapkan bahwa larangan mudik saat ini sebagai upaya menjaga kemaslahatan untuk diri, keluarga dan semua orang, sehingga wajib untuk tidak mudik pada masa pandemi ini.

“Tidak mudik demi untuk kemaslahatan kita dan kemaslahatan semua, maka juga kemaslahatan keluarga kita yang ada dikampung, semuanya itu supaya terjaga semua,” ujarnya.

Wapres kemudian menjelaskan bahwa tradisi mudik sebagai amal yang baik, namun akan sangat berbahaya jika dilakukan pada masa pandemi Covid-19 yang terjadi sekarang ini.

“Tradisi mudik dan itu tentu amaliyah (perbuatan) yang sangat baik sekali sehingga kita bisa bertemu muka dengan keluarga, akan tetapi situasi sekarang ini apabila mudik itu dilakukan akan sangat berbahaya, kenapa? Karena sangat berpotensi [memperluas penyebaran virus corona], bahkan sangat diyakini terjadinya penularan,” tuturnya.

Wapres pun mengingatkan bahwa mudik berbahaya sebab orang yang pulang kampung dapat membawa virus corona ke kampungnya dan menyebarkan virus itu kepada keluarga dan orang di sekitarnya. Apalagi orang yang mudik dari pusat kota seperti Jakarta dan sekitarnya, yang merupakan epicentrum kasus corona. Walaupun tidak menutup kemungkinan orang yang mudik itu tertular dari keluarga atau orang di kampung halamannya.

“Sangat diyakini akan mengakibatkan terjadinya bahaya, bahaya dari kita yang membahayakan orang lain atau orang lain yang membahayakan diri kita,” imbuh Wapres mengingatkan.

Oleh karena itu, Wapres meyakini bahwa mudik dapat meningkatkan penambahan kasus Covid-19 di Indonesia, karena meningkatnya penyebaran virus melalui pergerakan orang.

“Buktinya di beberapa daerah yang tidak ada corona sekarang terjadi penyebaran karena adanya pergerakan [orang] dari pusat-pusat penyebaran corona, Jakarta dan sekitarnya ke kampung-kampung melalui orang-orang yang mudik kekampungnya masing masing,” papar Wapres.

Di akhir tausiahnya Wapres mengajak masyarakat untuk bersilaturahmi melalui media online untuk masa saat ini. Kemudian setelah masa pandemi Covid-19 berlalu silaturahmi dapat di lakukan dengan bertemu fisik kembali.

“Kita lakukan [silaturahmi] melalui media online, melalui handphone, bahkan juga secara fisik In Sya’a Allah, jika Allah menghilangkan musibah corona ini,” pungkasnya (IO/SK-KIP, Setwapres).