Pembukaan 35th Aseanapol Conference

Jakarta. Kepolisian yang tergabung dalam Aseanapol diharapkan mampu membangun dan menjaga stabilitas keamanan di kawasan regional ASEAN yang memiliki penduduk lebih kurang 600 juta orang, agar dapat mendukung kemajuan ekonomi menjelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean. “Karena itulah, ASEAN sebagai negara yang terdekat diantara kita semua, haruslah saling membantu meningkatkan mutu dan menjamin security dan stabilitas dari negara masing-masing,” pesan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat membuka 35th Aseanapol Conference di Hotel Borobudur Jakarta pada Selasa, 4 Agustus 2015.

Wapres menyadari tantangan berat dari tugas yang diemban institusi kepolisian pada masa mendatang dalam melindungi dan melayani masyarakat. “Tentu dibutuhkan suatu sifat profesionalisme yang baik, serta kerjasama dengan sistem yang baik, dengan semua negara khususnya negara-negara bertetangga seperti ASEAN ini,” terang Wapres.

Kejahatan lintas negara (transnasional) seperti cyber crime, terorisme, human trafficking, narkoba, korupsi dan money laundering, lanjut Wapres, dibutuhkan kerjasama antar negara untuk dapat mencegah dan menanggulanginya.

Selain pentingnya pertukaran informasi dan upaya untuk tidak melindungi kejahatan yang terjadi dalam suatu negara, Wapres mengharapkan negara-negara ASEAN dapat membangun kesepahaman hukum, sehingga mudah dalam mengatasi kejahatan lintas negara. “Hal yang sangat penting ialah bagaimana Aseanapol ini tentu mendukung terbentuknya suatu instrumen hukum regional. Kita sudah mempunyai hukum masing-masing. Bagaimana hukum bersama dapat kita lakukan sebaik-baiknya,” terang Wapres.

Kemudian Wapres berbagi pengalaman mengenai kesulitan dalam mengatasi permasalahan konflik dan terorisme yang terjadi di Indonesia. Wapres mengungkapkan bagaimana teroris dengan mudah mendapatkan logistik dari negeri tetangga. “Begitu juga apabila dicari di Indonesia, dengan mudah menyeberang ke negara tetangga, karena kekurangan informasi antar kita semuanya,” ungkap Wapres.

Selanjutnya, Wapres juga menyampaikan Indonesia tengah giat melakukan upaya pencegahan dan penindakan terhadap pelaku kejahatan illegal fishing. “Untuk melindungi lingkungan kita semuanya, agar jangan terjadi over fishing, dan juga eksploitasi kemanusiaan dari yang lainnya,” tutur Wapres.

Dalam kesempatan ini juga, Wapres mengapresiasi semua usaha yang dilakukan Aseanapol untuk menjaga keamanan kawasan regional ASEAN. “Setelah kita semua ingin menjalin suatu kerjasama yang lebih dekat, tentu kita merupkan tetangga yang baik. Selalu kita tekankan bahwa saudara yang terbaik adalah tetangga yang terdekat,” pesan Wapres.

Sebelumnya Kapolri Jenderal Badrodin Haiti melaporkan bahwa Konferensi Polisi Se-ASEAN ke-35 ini dihadiri oleh 20 negara, yang terdiri dari 10 negara anggota ASEAN, tiga negara peninjau, dan tujuh negara mita dialog.

Aseanapol Conference, lanjut Jenderal Badrodin, diharapkan menjadi ajang tukar informasi dan pengetahuan dalam menunjang tugas kepolisian. “Saya harap konferensi ini dapat menjadi sarana tukar pengetahuan, upgrade skill bidang investigasi, forensik dan sebagainya,” ujar Kapolri Badrodin Haiti.

Tampak hadir mendampingi Wapres pada acara kali ini, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Purdijanto dan Jaksa Agung M. Prasetyo. (Taufik Abdullah)

****