Jakarta, wapresri.go.id – Pemilihan Presiden dan Legislatif akan diselenggarakan kurang dari lima bulan. Agar dapat menarik suara masyarakat untuk memilih Partai Golkar, maka perlu dilakukan demokrasi populis.

“Demokrasi pada hari ini, demokrasi yang populis. Belajar dari pemimpin di banyak negara, maka faham yang banyak, membela rakyat. Mau mendengar apa harapan rakyat. Di inggris seperti itu, juga di banyak negara lain. Maka pada waktunya kita harus memberikan pilihan-pilihan. Tapi, yang paling penting sekarang ini, memberikan contoh yang baik,” tegas Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika menghadiri Silaturahmi Akhir Tahun 2018 Partai Golkar, di Ballroom Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis malam (20/1/2018).

Dalam acara yang bertajuk “Silaturahmi Menyambut Tahun Pemilu 2019” Wapres mengingatkan, moto Golkar “Suara Rakyat, Suara Golkar” bermakna bahwa dalam menjalankan partai, pengurus maupun anggota partai harus memberikan harapan sekaligus contoh yang baik kepada masyarakat.

“Oleh karena itu, maka Ketua Umum dan seluruh Pengurus [Partai Golkar] merumuskan harapan itu. Bagaimana merumuskan harapan yang baik yang dapat dipahami oleh masyarakat,” pesan Wapres kepada Dewan Pimpinan Pusat serta pimpinan Dewan Pimpinan Daerah Golkar se-Indonesia yang hadir malam itu.

Meskipun dalam suasana keprihatinan karena beberapa elit Partai terjerat kasus korupsi, Wapres mendorong kader Golkar yang hadir untuk tetap memiliki harapan dan terus berjuang melaksanakan janji kepada masyarakat sebagai wujud meraih cita-cita bangsa. Ia pun berbagi pengalamannya menjalankan partai agar tidak terlibat korupsi.

“Sedikit pengalaman sebagai Ketum. Saya bersyukur sebagai Ketum Golkar, tidak ada satu pun pengurus yang berurusan dengan KPK, kejaksaan, kepolisian. Tidak ada OTT [Operasi Tangkap Tangan] yang kena pada waktu itu. Aturannya sederhana, ialah anda tidak boleh menyetor apa-apa ke DPP [Dewan Pimpinan Pusat]. Sehingga tidak ada alasan temen-teman pada waktu itu mencari sesuatu atas nama partai. Oleh karena itu aman. Sederhana saja,” tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto menyampaikan apresiasi kepada Wapres Jusuf Kalla yang telah menyempatkan diri datang ke acara silaturahmi ini mengenakan batik kuning, warna yang identik dengan Partai Golkar.

“Selanjutnya, saya ingin menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang mendalam kepada Bapak Jusuf Kalla. Di tengah kesibukan beliau, Pak JK masih menyempatkan diri untuk menghadiri acara silaturahmi bersama segenap kader Partai Golkar malam mini. Hal ini adalah pertanda baik, sebab Pak JK adalah tokoh senior partai kita, dan karena itu kehadiran beliau pasti memicu semangat kita untuk merebut kembali kejayaan partai dalam pemilu yang sudah semakin dekat,” ujarnya.

Airlangga juga mendorong para kader untuk tetap semangat merealisasikan visi dan misi negara ini menjadi Indonesia 4.0, menuju 10 besar GDP 2030, serta mewujudkan gagasan pembangunan dan pembaharuan yang terrangkum dalam Visi Indonesia 2045.

“Ide, konsep, dan visi, hal inilah yang membesarkan kita, memantapkan langkah kita untuk merebut kemenangan serta memberi kontribusi positif bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutup Airlangga optimis.

Hadir dalam acara tersebut Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Menteri Sosial Agus Gumiwang, dan jajaran Dewan Partai Golkar di antaranya Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie, Mohammad Hatta, dan Fahmi Idris, serta mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Zainul Majdi, yang baru saja bergabung ke partai tersebut dan diangkat sebagai Ketua Koordinator Bidang Keummatan. (SK-KIP, Setwapres)