Jakarta, wapresri.go.id – Dalam menyikapi setiap isu nasional yang berkembang, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) diminta untuk selalu mengedepankan intelektual. Ini bertujuan agar kontribusi yang organisasi tersebut berikan dapat bersifat solutif.
“KAHMI dalam mencapai tujuan harus dengan intelektual, langkah-langkah akademis, bukan dengan kekuatan massa,” ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menghadiri Silaturahmi Nasional Majelis Nasional (MN) dan Majelis Wilayah (MW) KAHMI dari 33 provinsi serta Majelis Perwakilan KAHMI Malaysia di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (26/2).
Dengan anggota yang berasal dari berbagai disiplin keilmuan serta profesi, lanjut Wapres, KAHMI memiliki potensi besar untuk turut serta dalam menyelesaikan permasalahan bangsa.
“Setiap melangkah, KAHMI harus berorientasi pada tujuan terbinanya insan akademis, pencipta, dan pengabdi yang bernafaskan Islam dalam mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridai Allah,” tegas Wapres yang juga merupakan Ketua Dewan Etik KAHMI.
Ia juga kembali mengingatkan agar KAHMI tidak terjebak pada kebesaran Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di masa lalu dan harus berorientasi ke masa depan.
“Yang kita bicarakan adalah masa depan. Masa lalu perlu diketahui, tetapi tidak menjadi tujuan,” kata Wapres.
Senada dengan Wapres, pada kesempatan itu Ketua Dewan Penasehat MN KAHMI Akbar Tanjung mengatakan, anggota KAHMI harus lebih banyak memberikan pemikiran dan inovasi untuk mewujudkan tujuan organisasi dengan berbagai kompetensi, pengalaman, dan latar belakang pendidikan yang dimiliki.
Sementara itu, anggota Presidium MN KAHMI Siti Zuhro pada forum yang sama menjelaskan, agenda KAHMI ke depan meliputi penegasan keberpihakan KAHMI pada masyarakat marginal, penguatan sinergi antar anggota, penguatan organisasi sebagai kekuatan pemersatu (united force), perawat kebhinekaan dan NKRI, dan peningkatan kualitas kaderisasi internal.
Hadir mendampingi Wapres pada acara tersebut Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, dan Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud. (KH/FM, KIP Setwapres)