Yogyakarta. Kemajuan suatu negara saat ini, dapat diukur dari kualitas pendidikan, riset dan generasi mudanya. “Kemajuan bersendi ilmu, ilmu bersendi pendidikan,” tutur Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat meresmikan Gedung Pascasarjana JK School of Government di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu 7 Maret 2015.

Wapres merasa sangat tersanjung karena namanya digunakan sebagai Gedung Pascasarjana dan pusat studi pemerintahan di salah satu universitas terkemuka seperti Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Tampak tulisan JK School of Government terpampang rapi di lobby gedung tempat acara berlangsung.

Wapres mengatakan kemajuan zaman dan peradaban manusia terus berkembang karena ilmu. Ilmu kedokteran, lanjut Wapres, berkembang dan maju seratus persen tiap tiga tahun, itulah sebabnya banyak orang kaya yang berobat ke luar negeri, seperti Singapura dan Amerika, karena teknologinya lebih maju. “Seorang dokter tidak belajar setahun, ilmunya tinggal setengah,” ujar Wapres

Oleh sebab itu, pemerintahan saat ini berkomitmen menggabungkan perguruan tinggi dengan riset. Diharapkan dengan riset, kata Wapres, universitas tidak hanya sekedar tempat mencari ilmu, tetapi sekaligus mengembangkannya. “Yang memajukan ilmu adalah riset,” pesan Wapres.

Lebih jauh Wapres juga mencermati pentingnya sebuah universitas mempunyai pendidikan pascasarjana, untuk mengembangkan keilmuan lanjutan dari tingkat sarjana. “Karena kematangan berpikir, kematangan ilmiah dan kematangan riset tentu harus dilakukan di sekolah pascasarjana dimanapun,” jelas Wapres.

Rektor UMY Bambang Cipto dalam laporannya menyampaikan ucapan terima kasih atas selesainya pembangunan Gedung Pascasarjana tersebut atas dukungan penuh dari Bapak Jusuf Kalla. Selanjutnya UMY tetap berkomitmen pada visinya untuk mewujudkan universitas yang unggul dengan nilai-nilai Islam.

Gedung Pascasarjana JK School of Government dibangun di atas tanah 6700 m2, terdiri dari bangunan 5 lantai, dengan luas banguan 8200 m2. Gedung tersebut akan digunakan untuk perkuliahan pascasarjana, perpustakaan dan ruang administrasi. “Kami yakin JK School of Government akan berkembang pesat sebagaimana Lee Kuan Yeuw School of Public Policy di Singapura atau Harvard School of Government di Amerika Serikat,” ujar Bambang Cipto. (Taufik Abdullah)

****