Jakarta–wapresri.go.id Saat membuka acara Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) 2017, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengingatkan bahwa meskipun teknologi berkembang pesat dan berperan dalam pembangunan suatu kota, pemimpinlah yang memegang peranan kunci dalam menentukan maju tidaknya kota tersebut.

“Teknologi itu alat bantu. Namanya saja kecerdasan buatan, tetap yang melaksanakan dan memutuskan itu manusia. Dan manusia itu adalah Anda, pemimpin-pemimpin kota,” tegas Wapres pada acara yang digelar di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2017) itu.

Lebih lanjut Wapres menekankan bahwa teknologi tidak akan serta merta membuat suatu kota menjadi lebih baik. Faktor terpenting untuk mewujudkannya adalah sumber daya manusia yang berkualitas.

“Masih banyak daerah kota/kabupaten yang biaya pembangunannya hanya sebesar 10-20% dari biaya rutinnya. Akibatnya, apapun alat yang Anda pakai tetap sama saja,” ujar Wapres.
Untuk menjadikan suatu kota menjadi kota cerdas (smart city), Wapres kembali menegaskan, manusialah yang memiliki peran sentral dalam aplikasi teknologi dan bukan sebaliknya.

“Jadi, bagaimana kecerdasan manusia dengan kecerdasan buatan (dapat) menjadikan kota itu makin baik karena tantangan kota itu makin banyak,” tandasnya.

Sebelumnya, dalam laporannya Direktur Utama Metro TV Suryopratomo mengatakan bahwa RKTI 2017 merupakan program kerja sama antara Metro TV dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Program ini digelar mulai Mei hingga Oktober 2017 dan bertujuan untuk memetakan potensi dan karakteristik seluruh kota di Indonesia agar dapat menjadi kota cerdas.

“Kota cerdas yang bisa membuat masyarakat hidup lebih tentram, nyaman, damai dan kemudian maju,” ujar Suryopratomo.

Sementara itu, Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi mengatakan bahwa rating kota cerdas didasarkan pada identifikasi potensi kota terutama dalam hal ekonomi, sumber daya manusia, dan pemerintahan.

Turut hadir pada acara tersebut Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan wali kota seluruh Indonesia. (KIP, Setwapres)