Jakarta, wapresri.go.id – Setibanya dari kunjungan kerja di Daerah Istimewa Yogyakarta, Wakil Presiden (Wapres) K.H Ma’ruf Amin menyempatkan diri meninjau revitalisasi fasilitas Pangkalan TNI Angkatan Udara (AU)/Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa siang (25/10/2022).

Didampingi Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI Adrian P. Damanik, Wapres berkeliling meninjau berbagai fasilitas baru hasil revitalisasi, seperti ruang rapat VVIP Presiden dan Wapres, ruang tamu VVIP, ruang istirahat, musala, dan tempat wudu.

Sebagai informasi, pengerjaan revitalisasi fasilitas Pangkalan TNI AU/Bandar Udara Halim Perdanakusuma berlangsung selama 178 hari kalender, terhitung mulai 15 Maret 2022 hingga 9 September 2022. Revitalisasi ini pun telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada (05/10/2022) lalu.

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 Tahun 2022, revitalisasi fasilitas Pangkalan TNI AU/Bandar Udara Halim Perdanakusuma bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan, termasuk pelayanan penerbangan kenegaraan naratetama dan naratama. Selain itu juga untuk mendukung kegiatan penerbangan TNI AU.

Adapun revitalisasi tersebut meliputi, penyehatan landas pacu (runway) dan landas hubung (taxyway), peningkatan kapasitas landas parkir (apron) pesawat udara naratetama dan naratama, renovasi gedung naratetama dan naratama, renovasi bangunan operasi, perbaikan sistem drainase di dalam pangkalan udara/bandar udara, serta penataan fasilitas lain yang perlu disesuaikan akibat pekerjaan revitalisasi.

Dari hasil revitalisasi, landas pacu yang berukuran 3000 meter x 45 meter kini sudah laik untuk melayani pesawat berbadan lebar (seperti Boeing-777). Selain itu, kapasitas apron naratetama dan naratama juga bertambah dari yang semula hanya untuk tiga pesawat berbadan kecil, kini menjadi empat pesawat berbadan kecil atau 2 pesawat berbadan lebar.

Tidak hanya itu, gedung naratetama dan naratama juga bertambah luas dari semula 1.500 meter persegi, kini menjadi 5.270 meter persegi. Demikian halnya terminal operasi TNI AU yang luasnya bertambah dari 500 meter persegi menjadi 2.230 meter persegi. (EP-BPMI Setwapres)