
Kembangkan Ekosistem Halal yang Beretika dan Berkelanjutan, Wapres Harapkan Sinergi Pemangku Kepentingan dan Literasi Masyarakat Ditingkatkan
Malang, wapresri.go.id – Pemerintah memberikan perhatian yang serius dalam pengembangan ekosistem halal yang beretika dan berkelanjutan. Etika dan keberlanjutan ini tidak hanya mencakup pada substansi yang terkandung dalam sebuah produk, tapi juga proses bisnisnya. Oleh karena itu, masyarakat perlu diberikan literasi bahwa ekosistem halal harus mencakup keseluruhan aspek di dalamnya.
“Dengan demikian, masyarakat luas akan semakin memahami bahwa kehalalan tidak melulu soal substansi produk, tapi juga keseluruhan proses bisnis yang diterapkan seluruh institusi/pelaku usaha dalam ekosistem halal. Beragam inisiatif Universitas Brawijaya ini juga diharapkan turut mendorong penguatan sistem jaminan produk halal, serta meningkatkan literasi dan gaya hidup halal masyarakat,” tutur Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menghadiri Brawijaya Halal Summit 2024, Peluncuran UB Halal Center dan UB Halal Metric, di Universitas Brawijaya (UB), Jl. Veteran No. 10-11, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Malang, Jawa Timur (Jatim), Jumat (19/01/2024).
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, gagasan tentang etika dan keberlanjutan ini telah menjelma dalam berbagai praktik bisnis dan institusi yang diterima secara global. Untuk itu, Wapres berharap agar peluncuran UB Halal Metric pada hari ini dapat berkelanjutan agar ekosistem yang dicita-citakan dapat berjalan dengan baik ke depan.
“Begitu pula dengan kepeloporan UB Halal Metric, mesti terus dijaga agar berkesinambungan, serta diperluas untuk menarik lebih banyak partisipan dari institusi/pelaku industri halal. Kelak UB Halal Metric diharapkan menjadi rujukan nasional, bahkan global, terkait penerapan praktik-praktik berkelanjutan dan beretika dalam ekosistem halal,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Wapres juga menyampaikan capaian Indonesia di level internasional dalam komitmennya mengembangkan ekosistem syariah.
“Terbukti posisi Indonesia saat ini kembali naik satu peringkat, menjadi urutan ke-3, dalam laporan terbaru yang dirilis DinarStandard, Dubai,” imbuh Wapres.
“Pencapaian strategis ini berkat ikhtiar dan kontribusi multipihak dalam menguatkan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Ke depan, keberlanjutan pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di tanah air mesti terus kita kawal bersama,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Wapres pun berpesan, agar dunia pendidikan termasuk UB, dapat terus memberikan pemikiran, hasil riset, dan kerja sama yang memajukan ekosistem syariah dan halal Indonesia.
“Saya menaruh harapan besar pada kampus ini, terkhusus dengan diluncurkannya UB Halal Center dan UB Halal Metric. Harapannya, UB Halal Center dapat mengambil peranan lebih besar dalam penguatan rantai nilai dan ekosistem halal di wilayah, bahkan hingga ke tingkat nasional dan global,” pungkas Wapres.
Sebelumnya, Rektor UB Widodo menyampaikan bahwa peluncuran UB Halal Metric pada hari ini bukan hanya sebatas simbol alat ukur saja. Lebih dari itu, sebagai bentuk komitmen berbagai pihak dalam menjunjung pentingnya inovasi yang tiada henti untuk mengembangkan ekosistem syariah dan halal di Indonesia.
“Tidak hanya alat evaluasi, tapi cerminan komitmen semua untuk menjunjung tinggi praktik etis dan juga menjunjung tinggi semangat halal. Mari kolaborasi, explorasi, dan kerja sama untuk memastikan halal thayyib menjadi integral dalam industri,” tutur Widodo.
Sebagai informasi, UB Halal Metric adalah sebuah instrumen yang digunakan untuk mengukur implementasi konsep ekosistem halal secara komprehensif baik di sektor perguruan tinggi, industri, maupun pemerintahan. Instrumen ini melihat bagaimana sebuah ekosistem atau proses bisnis yang dijalankan pada universitas, industri, hingga pemerintah apakah sudah benar-benar sesuai dengan prinsip halalan thayyiban, dalam makna yang luas untuk kebaikan umat.
Hadir pula dalam acara ini, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil E. Dardak, Pj. Walikota Malang Wahyu Hidayat, Jajaran Pengurus Majelis Wali Amanat Universitas Brawijaya, dan segenap civitas academica Universitas Brawijaya.
Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W.S., Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, M. Nasir, Masykuri Abdillah, M. Imam Azis, Zumrotul Mukaffa dan Arif Rahmansyah Marbun, serta Tim Ahli Wapres Nurdin Tampubolon, Johan Tedja dan Farhat Brachma. (NN/SK-BPMI, Setwapres)
Artikel Terkait:









