Jakarta, wapresri.go.id – Transmigrasi yang sukses ialah terciptanya keseimbangan kesejahteraan bagi masyarakat pendatang dan daerah yang didatangi.
Demikian disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menghadiri Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Transmigrasi Tahun 2019 yang mengangkat tema “Revitalisasi Pembangunan Ekonomi Kawasan Transmigrasi 4.0” di Golden Ballroom, The Sultan Hotel and Residence, Jakarta, Kamis (01/08/2019).
“Kalau yang datang tidak sejahtera, kemudian yang didatangi tidak sejahtera, maka transmigrasi tentu tidak maksimal. Zaman dulu terjadi bakar-bakaran akibat ketimpangan yang terjadi seperti itu. Semua harus jadi pelajaran. Negeri ini akan maju apabila tingkat keadilan, kebersamaan kita baik,” ungkap Wapres.
Oleh karena itu, Wapres berpesan agar kemampuan daerah tempat tujuan transmigrasi dapat ditingkatkan sehingga aktivitas ekonomi di daerah tersebut dapat tumbuh. Salah satu caranya adalah dengan transfer keterampilan antar penduduk.
“Orang dari Jawa dan Bali biasanya lebih terampil dalam pertanian. Karena itu maka suatu percampuran kemampuan diharapkan dapat menumbuhkan peningkatan aktivitas daerah,” ujar Wapres.
Wapres juga mengingatkan bahwa setiap daerah memiliki potensi yang berbeda dan dengan transmigrasi potensi tersebut dapat terangkat, sebagaimana halnya terjadi di daerah Poso.
“Sepanjang jalan ke dari Palu ke Poso semuanya daerah transmigran yang kemudian meningkatkan surplus pertanian di daerah itu akibat adanya suatu percampuran,” imbuh Wapres mencontohkan.
Selain itu, lanjut Wapres, percampuran keterampilan dan pengetahuan antara masyarakat daerah juga dapat menghasilkan budaya baru. Contohnya daerah Lamasi di Sulawesi Selatan, merupakan singkatan dari Lamongan, Malang, dan Sidoarjo, yang penduduknya ialah para transmigran dari Pulau Jawa.
Lebih lanjut Wapres mengatakan bahwa Transmigrasi Swakarsa dapat menjadi solusi ke depan untuk menyukseskan program transmigrasi melalui perpindahan penduduk karena lahan pekerjaan. Mengingat jumlah penduduk yang akan bertambah, tentunya mencari lahan yang baik akan menemukan kendala.
“Oleh karena itu, Transmigrasi Swakarsa dimana perpindahan dibiayai oleh perusahaan atau secara mandiri dapat menjadi solusi yang baik. Seperti perkebunan kelapa sawit di daerah timur Indonesia yang mencari tenaga kerja dari Pulau Jawa,” terang Wapres.
Menutup sambutannya, Wapres menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak terlibat yang telah
membina masyarakat transmigrasi dengan tentu tidak melupakan masyarakat lokal. Karena hal tersebut merupakan hal mulia yang dapat membangun kesejahteraan hidup masyarakat dan tumbuhnya harmoni di daerah baik kehidupan masyarakatnya juga kehidupan ekonominya yang baik.
Sebelumnya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo,
melaporkan bahwa tujuan Rakornas Transmigrasi Tahun 2019 ini merupakan forum strategis yang dihadiri pemangku kebijakan dan penyelenggaraan transmigrasi tingkat pusat dan daerah, akademisi, hingga kalangan swasta.
“Hasil Rakornas ini akan dijadikan arah kebijakan transmigrasi mendatang yang tidak berpusat pada program pemerintah saja, namun juga mengedepankan kerja sama bisnis dengan swasta guna mempercepat pengembangan kawasan transmigrasi,” jelasnya.
Penerapan teknologi 4.0 juga menjadi salah satu tujuan transmigrasi di masa datang melalui pengembangan bisnis e-commerce dan e-training. Rakornas ini terdiri dari rangkaian acara, diantaranya ialah penandatanganan nota kesepahaman tentang Sinergi Pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (PRUKADES) pada Kawasan Perdesaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Pertanian, dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; dan penyerahan buku Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2018 tentang Koordinasi dan Integrasi Penyelenggaraan Transmigrasi oleh Wapres kepada Menteri Pertanian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Adapun puncak peresmian ditandai dengan pemukulan Gong oleh Wapres.
Hadir mendampingi Wapres, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar. (NN/AF–KIP, Setwapres)