Jakarta, wapresri.go.id – Pagi ini (10/7), Wakil Presiden Jusuf Kalla berbagi pengalamannya dalam menyelesaikan konflik dan merawat perdamaian saat menjadi pembicara kunci pada sarasehan nasional bertajuk “Merawat Perdamaian: Belajar dari Resolusi Konflik dan Damai di Maluku dan Maluku Utara untuk Indonesia yang Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur”.

Dalam sambutannya,Wapres mengatakan bahwa akar permasalahan konflik adalah ketidakadilan, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun politik. Untuk itu, lanjutnya, semua pihak harus bekerja sama untuk menjaga keadilan, terutama dalam pengelolaan ekonomi dan politik.

“Kita harus menjaga keadilan (dalam) berbangsa karena itu kunci menjaga perdamaian,” ujar Wapres pada acara yang diselenggarakan oleh Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas) di Hotel JS Luwansa, Jakarta itu.

Ia juga mengungkapkan bahwa menjaga perdamaian bukanlah upaya yang ringan, bahkan lebih berat daripada upaya menciptakannya.

“Membuat perdamaian itu berat, tetapi menjaganya lebih berat,” ujarnya.

Wapres kemudian menjelaskan bahwa konflik yang pernah terjadi di Maluku, Poso, dan Aceh bukanlah konflik agama. Konflik di Maluku, lanjutnya, dipicu oleh permasalahan ekonomi dan sosial ditambah dengan penerapan demokrasi yang kurang berimbang.

The winner takes it all. Demokrasi semacam ini telah menyebabkan konflik yang memakan banyak korban di Indonesia. Selain itu, ada campur tangan pihak luar yang seringkali menambah besarnya konflik,” kata Wapres.

Ia juga menyampaikan bahwa kesejahteraan yang berkeadilan dengan basis potensi ekonomi lokal merupakan kekuatan dalam menjaga perdamaian.

“Pemerintah harus memajukan kesejahteraan yang berkeadilan sehingga bisa menjaga perdamaian,” tegasnya.

Sejalan dengan hal ini, sebelumnya, Sekretaris Jenderal Wantanas Letjen TNI Doni Monardo dalam laporannya mengatakan bahwa Kepulauan Maluku memiliki potensi ekonomi yang kuat.

“Maluku bisa menjadi tempat investasi terbaik terutama perikanan tangkap dan perikanan budidaya,” ujar pria yang pernah menjabat Pangdam XVI Pattimura itu.

Pada acara tesebut, Wapres hadir didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan Guntur Iman Nefianto, dan Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Lemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud. (AKS/FM, KIP Setwapres)