Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima kunjungan Deputi Perdana Menteri Republik Demokratik Kongo (DPM RDK) Léonard She Okitundu Lundula beserta delegasinya di Kantor Wapres Jl. Merdeka Utara Jakarta, Kamis siang (6/9).

Kehadiran DPM RDK tersebut merupakan kunjungan pertama, sejak pembukaan hubungan diplomatik tahun 1963, untuk meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi.

“Saya senang menerima kunjungan bersejarah ini, kunjungan Menlu Kongo yang pertama setelah kemerdekaan,” ucap Wapres.

Lebih lanjut Wapres mengungkapkan, bahwa Presiden Joko Widodo baru saja melepas pasukan Indonesia untuk MONUSCO sebanyak 850 orang. Oleh karena itu, kehadiran peacekeeper Indonesia itu dapat memberikan kontribusi positif bagi terwujudnya perdamaian berkelanjutan di RDK.

“Saya ingin menitipkan anggota pasukan ini kepada Yang Mulia,” ujar Wapres.

Dalam pertemuan tersebut, fokus perbincangan terkait masalah kerja sama ekonomi seperti infrastruktur dan industri strategis.

“Yang Mulia, fokus tugas kita adalah memperkuat hubungan ekonomi Indonesia- RDK,” terangnya.

Di kesempatan yang baik sekali ini, Wapres menjanjikan akan mempertemukan tamunya tersebut dengan beberapa BUMN Indonesia.

“Saya berharap BUMN Indonesia dan perusahaan RDK dapat segera melakukan kerja sama konkrit di berbagai bidang,” pesannya.

Potensi kerjasama ekonomi ini bisa lebih meningkat lagi, mengingat pada tahun 2017 kerjasama perdagangan cukup signifikan, yaitu mencapai US $ 217 juta.

Turut serta dalam rombongan delegasi, diantaranya adalah Duta Besar Republik Demokratik Kongo untuk Republik Indonesia Mossi Nyamale Rosette, Penasehat Diplomatik dan Politik untuk Wakil Perdana Menteri Michael Sakombi Ilunga, Direktur Jenderal OGEFREM (Kantor Manajemen Multimodal Fret di Pemerintahan) Sayiba Tambwe Patient, Direktur Jenderal ANAPI (Badan Nasional Penanaman Modal) Nkinzo Kamole Bahire Anthony, Penasehat Pertama Kedutaan Besar Republik Demokratik Kongo di New Delhi Kasongo Musenga.

Sementara Wapres dalam pertemuan tersebut didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Archandra Tahar, serta Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar. (RN/SY, KIP Setwapres).