Banjarbaru, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin melaksanakan Salat Isya dan Salat Tarawih berjemaah di Masjid Agung Al Munawwarah Banjarbaru, Jalan Trikora Nomor 9, Kemuning, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Dalam tausiyahnya pada kesempatan tersebut, Wapres mengingatkan tentang keutamaan ibadah pada 10 malam terakhir Ramadan, khususnya di malam lailatul qadar.

“Keutamaan di bulan Ramadan salah satu yang utamanya adalah adanya malam lailatul qadar,” papar Wapres.

Malam lailatul qadar menjadi penting sebab pada malam tersebut, Allah meninggikan derajat serta ibadah manusia dan memberikan ampunan-Nya.

“1 malam lebih baik dari seribu bulan,” ungkap Wapres.

“Seribu bulan itu sama dengan kita ibadah 83 tahun dan 4 bulan. Umurnya [manusia] belum tentu sampai, tapi dalam 1 malam [ibadahnya diterima], apa bisa? Bisa kalau Allah berkehendak,” tambahnya.

Namun, jelas Wapres, Allah tidak merinci kapan malam lailatul qadar tersebut akan datang di 10 hari terakhir Ramadan. Dengan demikian, manusia diminta untuk terus melaksanakan ibadahnya dengan khusyuk.

“Malam lailatul qadar itu tidak dijelaskan oleh Allah dimana letaknya. Maksudnya apa? Maksudnya supaya kita terus mencari selama bulan Ramadan,” urainya.

Oleh karena itu, Wapres mengajak untuk terus melaksanakan ibadah dengan khusyuk setiap harinya dan berharap semoga seluruh jemaah yang hadir mendapatkan lailatul qadar di bulan yang mulia ini.

“Dan Ramadan kali ini kita jadikan sebagai Ramadan yang akan memperoleh pahala khairun min alfi syahr, lebih baik dari 1.000 bulan pada ibadah kita, di malam-malam akhir Ramadan. Mudah-mudahan kita dapat lailatul qadar, ibadah kita lebih dari 83 tahun 4 bulan,” pungkas Wapres.

Bertindak sebagai imam pada Salat Tarawih adalah Ustaz Syahdi Hidayat. Sedangkan yang bertugas menjadi bilal adalah Ustaz Syahrudin dan pembaca sholawat adalah Ustaz Ahmad Yani.

Masjid Agung Al Munawwarah merupakan masjid yang menjadi ikon Kota Banjarbaru. Sejumlah daya tarik ada pada bangunan masjid ini, baik interior dan eksteriornya. Masjid yang dihiasi oleh kubah besar dan menara ini didominasi warna hijau dengan hiasan kaligrafi yang indah. Ruang induk masjid dikelilingi oleh pintu-pintu yang tinggi dan besar. Ruangan di dalam masjid pun tampak luas menjulang tinggi. Masjid ini diresmikan pada 1 Juli 2010 oleh Wali Kota Banjarbaru saat itu, Rudy Resnawan, dan memiliki daya tampung ribuan jemaah. (NN/AS, BPMI – Setwapres)