Tapanuli Tengah, wapresri.go.id – Usai menghadiri acara “Barus Bersholawat untuk Indonesia”, Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin bergegas melanjutkan agenda kegiatan berikutnya, yaitu melakukan penanaman Pohon Kapur Barus di Halaman Masjid Raya Barus, Jl. Ahmad Yani Kampung Solok, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Rabu (15/02/2023).

Berjarak 850 meter dari Lapangan Merdeka Barus, Wapres tiba di Masjid Raya Barus pukul 11.35 WIB. Selanjutnya, Wapres menuju lokasi penanaman bibit Dryobalanops Aromatica atau yang dikenal dengan nama Pohon Kapur Barus.

Pohon Kapur Barus atau dikenal juga dengan sebutan kamper adalah tumbuhan khas Indonesia yang biasanya tumbuh di beberapa daerah, seperti Aceh, Kalimantan, dan Sumatera Utara. Pohon ini berukuran besar dengan diameter batang berkisar 70 sentimeter dan tingginya dapat mencapai 60 meter. Kulit pohonnya berwarna coklat dengan bagian dalamnya berwarna coklat kemerahan.

Pohon Kapur Barus memiliki daun tunggal yang berseling dengan daun yang mengkilap. Apabila diamati, ia juga memiliki bunga berukuran sedang dan berkelopak dengan ukuran yang sama. Jika batangnya ditebang, ia akan mengeluarkan aroma khas kapur yang mudah dikenali oleh masyarakat.

Beberapa manfaat kesehatan yang didapatkan dari kapur barus, antara lain untuk menyembuhkan luka goresan dan luka bakar, mengatasi gangguan pernapasan, menyehatkan rambut, serta menghilangkan rasa gatal pada kulit.

Sebagai informasi, sekitar abad ke-2 Masehi, kapur barus sudah menjadi obyek perdagangan penting dunia. Besarnya peminat pedagang asing pada kapur barus di masa lalu terbukti dari keberadaan Prasasti Tamil yang ditemukan di Desa Lobu Tua, Kec. Andam Dewi, tahun 1873 oleh kontrolir Belanda di daerah Barus bernama Dr. J.Brandes.

Mulai abad ke-4 sampai ke-10 Masehi, daerah Barus, Sumatera Utara menjadi pusat perdagangan komoditas kamper dunia, dari Cina sampai kawasan Laut Tengah meliputi Indocina, Asia Tenggara, India, Persia, Timur Tengah, bahkan Afrika.

Kapur barus dalam catatan sejarah disebutkan menjadi barang bernilai sangat tinggi, sehingga mampu menarik perhatian banyak orang di wilayah Eropa dan Timur Tengah untuk berdatangan ke daerah Barus di Tanah Sumatera ini. (DAS/AS/RJP – BPMI Setwapres)