Jakarta, wapresri.go.id – Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan ke-72, Sekretariat Negara kembali menggelar pameran lukisan koleksi Istana Kepresidenan bertempat di Galery Nasional Indonesia dengan mengusung tema “ Senandung Ibu Pertiwi” dengan menampilkan 48 lukisan karya dari 41 pelukis yang dibuat antara abad 19 dan 20.

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat membuka pameran tersebut pada Selasa pagi (1/8) menyatakan bahwa koleksi lukisan Istana Kepresidenan merupakan harta yang tak ternilai harganya. “Begitu banyak harta-harta yang tidak ternilai yang sebagian besar ada di Istana. Patut diketahui bahwa Bung Karno lah yang mempelopori begitu banyak lukisan-lukisan yang sangat bermutu dan sangat berharga,” ujarnya.

Lebih jauh Wapres mengungkapkan bahwa koleksi lukisan Istana Kepresidenan memiliki makna sejarah serta menggambarkan keindahan alam Indonesia. “Lukisan ini tentu mempunyai makna, pertama makna sejarah, keindahan alam, perilaku kita ataupun makna yang lain dalam artian bahwa kita menikmati sesuatu ciptaan kita semua yang sangat berharga,” terangnya.

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara dalam laporannya yang dibacakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudyaan Muhadjir Effendy menyatakan bahwa tujuan penyelenggaran pameran antara lain adalah agar masyarakat dapat ikut serta menikmati karya para seniman yang berkualitas tinggi, untuk menunjukkan karya-karya unggulan seniman kepada komunitas internasional, serta merupakan perwujudan komitmen Kementerian Sekretariat Negara atas pemeliharaan karya-karya seni unggulan dari masa lalu yang menjadi koleksi di Istana –Istana kepresidenan.

Selain tujuan tersebut diatas, kegiatan pameran ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya kebangsaan dalam menunjukkan Istana Kepresidenan sebagai etalase benda seni budaya bermutu tinggi.

Pameran kali ini merupakan pameran lukisan Istana Kepresidenan kedua, setelah sebelumnya sukses pada penyelenggaraan pameran pertama pada tahun 2016, yang akan dibuka untuk umum mulai tanggal 2 hingga 30 Agustus 2017.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Sejumlah Perwakilan Duta Besar Negara Sahabat, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar serta Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Bambang Widianto (KIP-Setwapres).