Jakarta. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi kemahasiswaan yang memiliki sejarah panjang, diharapkan dapat meluruskan arah perjuangannya sehingga menghidupkan kembali marwah organisasi yang penuh inovasi, dinamis dan produktif.

“Bagaimana kalian dapat mengembalikan arah HMI sebagai insan akademis, insan pengabdi, mengedepankan intelektualitas dan menciptakan inovasi,” demikian pesan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menerima Pengurus Besar HMI di kediaman Jalan Diponegoro, Rabu, 13 Januari 2016.

Sebelumnya Ketua Umum PB HMI Mulyadi P. Tamsir melaporkan secara umum penyelenggaraan kongres HMI di Pekanbaru, Riau beberapa waktu lalu, yang telah menghasilkan formatur kepengurusan HMI periode 2015-2017. “Selanjutnya kami mohon arahan dan bimbingan Pak Wapres sebagai senior kami di HMI,” ujar Tamsir.

Menanggapi apa yang disampaikan Mulyadi Tamsir, Wapres mengucapkan selamat bekerja kepada pengurus baru HMI. Harapannya ke depan, lanjut Wapres, selain mengembalikan marwah perjuangan, HMI agar menghidupkan kembali kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang memiliki nilai akademis, intelektual dan pengabdian.

“Hidupkan lagi lembaga-lembaga kajian yang ada di HMI, seperti lembaga ekonomi, lembaga teknologi dan sebagainya,” seru Wapres.

Wapres mengingatkan kepada HMI, apa yang dikerjakan saat berorganisasi adalah bagian dari pembelajaran untuk bekal ke depan. “Untuk membuktikan bahwa anda berhasil, 15 tahun yang akan datang nanti, anda berada dimana,” jelas Wapres.

Dalam kesempatan itu, Wapres juga mengkritisi sejumlah perilaku buruk yang dilakukan kader HMI dari beberapa daerah saat penyelenggaraan kongres di Pekanbaru. Proses rekrutmen kader, lanjut Wapres, perlu ditinjau kembali agar HMI ke depan mendapatkan kader yang baik dan berkualitas.

“Coba evaluasi lagi pengkaderannya. Jangan hanya pandai berdemo. Jangan cuma jagoan debat. Coba ditanamkan lagi nilai dasar perjuangan HMI yang selama ini ada,” pesan Wapres.

Terkait akan diselenggarakannya Dies Natalis HMI beberapa waktu ke depan, Wapres mengharapkan acara tersebut dapat dikemas dengan kreatif dan inovatif, bukan hanya sekedar duduk manis mendengarkan beberapa orang mendengarkan pidato.

“Buat dies natalis yang kreatif dan inovatif, dengan gaya mahasiswa, bisa di tempat terbuka atau di taman. Untuk tema sebaiknya evaluasi dan refleksi HMI. Dari mana (kemarin), dimana (sekarang) dan mau kemana (ke depan) HMI,” pungkas Wapres mengakhiri. (Taufik Abdullah)