Jakarta, wapresri.go.id – Kemajuan sebuah negara sangat dipengaruhi oleh penguasaan sumber daya manusia akan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, generasi muda dituntut untuk terus belajar, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) untuk membangun negeri.

“Memang kalau kita lihat bangsa kita, tentu harapan kita ingin maju. Maju dengan semangat, dengan ilmu, dengan teknologi. Karena tidak ada sebuah negara yang maju tanpa hal itu,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menerima Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) di Kantor Wakil Presiden, Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (01/04/2019).

Lebih jauh Wapres menambahkan bahwa banyak negara yang maju meski tanpa sumber daya alam yang melimpah. Sebab kunci kemajuan negara terletak pada sumber daya manusia (SDM)-nya.

“Kalau sumber daya alam, ada beberapa negara yang tanpa sumber daya alam bisa maju. Korea misalnya, tetapi mereka mempunyai semangat dan menguasai iptek,” terangnya.

Pada pertemuan tersebut, disinggung pula tentang pengelolaan dana desa yang saat ini dinilai banyak menjadi sorotan masyarakat. Menanggapi hal ini, Wapres mengatakan bahwa dana desa memang dilakukan tahap demi tahap, yang diharapkan mampu memberikan motivasi masyarakat untuk gotong royong.

“Dana desa memang tidak diberikan banyak, agar menjadi stimulan untuk gotong royong,” jelas Wapres.

Wapres juga menyampaikan bahwa setidaknya ada dua hal yang perlu mendapat perhatian dalam pengelolaan dana desa adalah kualitas SDM pengelola dana desa dan pengawasan terhadap pengelolaannya.

“Dana desa harus diawasi dengan baik, (pengelola dana desa) ada yang mempunyai kemampuan ada yang tidak. Untuk itu, perlu dididik bersama-sama,” tekan Wapres.

Di kesempatan yang sama, Ketua Presidium Pimpinan Pusat KMHDI I Kadek Andre Nuaba menyampaikan bahwa KMHDI sebagai organisasi mahasiswa yang berdiri pada tanggal 3 September 1993 telah menjalankan berbagai program, yaitu di bidang pendidikan, sosial, dan entrepreneurship.

Di bidang pendidikan, jelas I Kadek, telah dibuat program KMHDI mengajar, di bidang sosial yaitu program KMHDI mengabdi, dan di bidang entrepreneurship dijalankan program gerakan 1000 enterpreneur.

I Kadek juga menyatakan bahwa KMHDI memiliki perhatian terhadap isu-isu nasional, di antaranya terkait dana desa. Menurutnya pengelolaan dana desa masih perlu mendapat banyak pembenahan.

“Hal-hal yang harus diperbaiki di antaranya peningkatan kualitas SDM, sistem monitoring, dan sistem pengawasan yang lebih tinggi. Selain itu, pengelolaan dana desa juga harus memberdayakan ekonomi kerakyatan di desa,” urainya.

Pada pertemuan itu pula, I Kadek mengundang Wapres untuk hadir dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KMHDI yang akan diselenggarakan pada tanggal 30 Agustus 2019 di Palangkaraya.

Hadir bersama I Kadek antara lain, Sekretaris Jenderal KMHDI I Made Sudana Yasa, Bendahara Umum Ni Luh Putu Gopi Janawati, Wakil Sekjen Ni Luh Wayan Novita Lestari, Ketua Departemen Organisasi Wiyan Martiwi Karismawati, Ketua Departemen Kaderisasi I Gede Hendra Juliana, Ketua Departemen Sosial Kemasyarakatan I Wayan Mirzagita, serta Ketua Departemen Kajian dan Isu Nanda Rizka Saputra.

Sementara Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Azyumardi Azra, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskiman dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud, serta Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi. (NL/AF-KIP, Setwapres).