Jakarta, wapresri.go.id – Perencanaan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu negara karena perencanaan akan mempengaruhi masa depan negara.
“Apabila kita berbicara perencanaan pasti kita berbicara masa depan, karena masa lalu adalah pengalaman. Ke depan kita merencanakan yang terbaik untuk kita semuanya, Oleh karena itu maka hari ini juga apabila kita berbicara tentang perencanaan, juga memanfaatkan teknologi masa depan serta kemampuan kita memberikan inovasi untuk dilaksanakan, tentulah sangat penting,” ujar Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla pada acara Pembukaan Indonesia Development Forum (IDF) di Jakarta Convention Center, Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (22/07/2019).
Selain itu, Wapres berharap masyarakat turut memberikan ide dan masukan bagi perencanaan negara, karena sebuah perencanaan yang baik adalah yang dapat menjawab kebutuhan rakyat.
“Pada dewasa ini, justru pemerintah ingin mendengarkan ide-ide yang baik untuk masa depan ini. Bagaimana menyatukan apa yang dikerjakan hari ini, dan juga baik untuk apa yang dilakukan pada masa depan. Selalu kita melakukan suatu pembangunan berkelanjutan atau sustainable development. Oleh karena itu, sustainable development itu bermakna apa yang dilakukan kita ialah sesuai juga dengan apa yang dibutuhkan di masa depan yang berkelanjutan,” terang Wapres.
Lebih jauh Wapres bercerita mengenai sejarah perencanaan di Indonesia sebagai sebuah tahapan yang sangat penting bagi kemajuan negara.
“Pemerintah selalu mementingkan perencanaan sejak awal negeri ini. Tahun 1947 dibentuk Badan Perencanaan Nasional, di bawah Menteri Syahrir, di tahun yang sama dibentuk Panitia Pemikir Siasat Ekonomi (PPSE) jadi Economic Policy oleh Pak Hatta, jadi diketuai Wapres. Kemudian juga tahun 1950-an dibentuk dasar-dasar pengaturan ekonomi, dibentuk perancang nasional di bawah Pak Yamin, dan juga kemudian perencanaan lima tahun, dua puluh lima tahun, jangka panjang. jangka menengah, pendek dengan GBHN. Semua itu merupakan upaya kita semua merencanakan masa depan,” ungkap Wapres.
Di akhir sambutannya, Wapres menekankan bahwa perencanaan merupakan hasil dari ide dan inovasi yang disertai tindakan dan pelaksanaan yang dilakukan dengan baik pada masa kini dan masa depan untuk kemakmuran bangsa.
“Itulah inti perencanaan suatu negara dan inti dari pada apa yg kita inginkan bersama-sama untuk kemakmuran yg adil dari pada bangsa ini,” pungkas Wapres.
Sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyampaikan bahwa penting bagi Indonesia untuk menyusun strategi demi menyongsong persaingan pasar kerja global yang semakin kompetitif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat.
Sejalan dengan Bambang Brodjonegoro, Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan juga menegaskan bahwa salah satu target utama kerja sama Australia-Indonesia ialah untuk menurunkan tingkat ketidaksetaraan melalui reformasi kebijakan agar pertumbuhan ekonomi yang stabil dapat tercapai.
IDF merupakan kegiatan yang diselenggrakan Kementerian PPN/Bappenas bekerja sama dengan Pemerintah Australia melalui Knowledge Sector Initiative (KSI). IDF 2019 mengangkat tema “Mission Possible: Memanfaatkan Peluang Pekerjaan Masa Depan untuk Mendorong Pertumbuhan Inklusif”. Acara ini diharapkan dapat menjadi forum bagi praktisi pembangunan di sektor publik, swasta, dan nirlaba untuk bertemu, bertukar gagasan, dan mencari solusi guna atasi tantangan pembangunan Indonesia.
Hadir mendampingi Wapres Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, dan Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud. (NL/AF-KIP, Setwapres).