Jakarta-wapresri.go.id Masjid memiliki berbagai fungsi, yaitu fungsi ibadah, fungsi sosial, fungsi dakwah, dan fungsi kesejahteraan masyarakat. Prinsip masjid untuk kepentingan masyarakat adalah, selain sebagai tempat ibadah juga harus mampu memakmurkan masyarakat.
“Tidak berarti memakmurkan itu mengisi kotak amal, tapi juga menjalankan fungsi pendidikan, fungsi ekonomi, dan fungsi dakwah yang baik karana kalau tidak (dilakukan) maka kita tidak mempunyai fungsi masjid yang lengkap,” seru Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika memberikan sambutan, pada Milad ke-39 Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu malam (22/02/2017).
Lebih lanjut Wapres menekankan, perlunya upaya agar masjid dapat menggerakkan masyarakat untuk berbuat lebih baik misalnya dengan membicarakan mengenai usaha, cara mengatasi banjir, cara mengatur selokan dan banyak hal lainnya sehingga masjid mempunyai manfaat.
“Bahkan akhir-akhir ini khususnya Masjid Istiqlal kadang-kadang berfungsi untuk berkumpulnya massa untuk untuk acara-acara besar,” ujar Wapres.
Wapres mengungkapkan, Masjid Istiqlal adalah salah satu masjid yang terbesar di dunia dan menjadi kebanggaan umat Islam di Indonesia. Meskipun banyak klaim dari negara lain yang mengatakan memiliki masjid terbesar karena memiliki halaman yang luas, tetapi dari sisi bangunan, salah satu yang terbesar adalah Masjid Istiqlal.
Wapres menceritakan pula bahwa sejarah didirikannya Masjid Istiqlal di lokasi ini mengacu pada filosofi Bung Karno yang ingin mendirikan masjid bersanding dengan Gereja Katedral dan berada di kawasan pecinan sehingga memiliki makna secara nasional ke depan. Selain itu, dua hal yang diingat orang dari Masjid Istiqlal adalah besarnya dan arsiteknya. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Frederich Silaban sebagai arsitek Masjid Istiqlal.
“Lengkaplah ini Masjid, sebelahnya Katedral, (yang) desain orang protestan. Jadi kita harus menerima kenyataan, bangsa ini adalah bangsa yang plural satu sama lain. Itu toleran, tapi toleran berarti semua pihak harus toleran, semua pihak, tidak hanya satu saja. Jadi semua itu yang harus toleransi, menghargai satu sama lain itulah fungsi daripada kita semua yang ditanamkan oleh Bung Karno kenapa (lokasi Masjid Istiqlal) di sini,” jelasnya.
Wapres juga mengharapkan agar Istiqlal memberi contoh kepada masjid-masjid lainnya, baik dari aspek kebersihan, acara, dakwah/ibadah, atau sosialnya.
“Harus memberi contoh, karena memberi suatu ketauladanan, dengan contoh. Mudah-mudahanan pada waktunya kita akan membuat suatu rangkaian masjid di Indonesia. Serta diharapkan masjid-masjid mempunyai pedoman dakwah yang sejuk,” imbuhnya.
Menurut Wapres, Indonesia memiliki banyak masjid dan musholla lebih dari 800 ribu. Jika dihitung rata-rata setiap 250 orang memiliki satu masjid atau musholla. Banyaknya masjid ini, karena umat muslim memiliki waktu sholat yang telah ditentukan dan dilaksanakan secara bersamaan, contohnya saat sholat Jumat. Hal inilah yang membedakan dengan ibadah agama lain yang dapat dilaksankan secara bergantian dalam satu hari.
“Karena masjid begitu banyaknya maka masjid itu di Indonesia jaraknya (kadang) tidak lebih dari 500 meter satu sama lain. Merdeka Utara saja ada lima masjid, bayangkan dekatnya, tidak ada negara di dunia yang begitu. Dicari di Mesir mana ada masjid di kantor, di Saudi tidak ada masjid di kantor, jarang. Kenapa? sederhana karena liburnya hari Jumat. Sementara di sini kita bekerja, karena itu daripada pulang ke rumah kita sholat di masjid kantor saja. Jadi bukan soal sok-sokan, bukan, (ini) soal kepentingan pokok. Jadi itulah saya katakan, fungsi-fungsi (masjid) butuh berjalan, kita harus memakmurkan masjid,” ungkapnya.
Menutup sambutan, Wapres menyampaikan rasa syukur atas Milad Masjid Istiqlal ke-39 serta ucapan terima kasih khususnya kepada Presiden Soekarno yang telah menginisiasi, dan Presiden Soeharto yang telah menyelesaikan pembangunan Masjid Istiqlal. Apresiasi juga disampaikan kepada berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam relawan yang secara swadaya membersihkan seluruh masjid hingga ke bagian yang sulit.
Milad Masjid Istiqlal ke-39 ini mengangkat tema “Masjid sebagai Pemersatu Bangsa” dan diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam kesempatan itu Wapres juga menandai peresmian perayaan Milad Masjid Istiqlal ke-39 dengan penulisan kalimat “Bismillahirrohmaanirrohim” pada Mushaf Istiqlal.
Hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Agama Lukman Hakim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) Muhammad Muzammil Basyuni, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, dan Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto. (KIP, Setwapres)