Jakarta. Masyarakat menilai PMI bukan dari namanya, bukan pula dari gedungnya, bahkan bukan juga dari siapa yang bekerja di PMI. “Tapi yang dinilai apa yang dikerjakan oleh PMI untuk masyarakatnya,” ucap Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika memberikan sambutan pada Pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Palang Merah Indonesia (PMI) Tahun 2015 di Wsima PMI Jakarta, Senin pagi 16 Februari 2015.

Lebih jauh Wapres menjelaskan bahwa ketika bekerja, anggota PMI banyak menghadapi mereka yang sedang terkena musibah, seperti mereka yang mencari donor darah, bencana alam atau kecelakaan. Kebahagiaan kita, kata Wapres, apabila mereka yang terkena musibah sudah dapat tersenyum. “Jangan pernah mengharap menemui palang merah beroperasi pada saat orang tersenyum, tidak akan pernah kita dapati, tapi membuat mereka bahagia, tersenyum, itulah kebahagiaan kita semua,” kata Wapres.

Di awal sambutannya Wapres menjelaskan bahwa Mukernas yagn diadakan sekali dalam setahun ini untuk melakukan evaluasi yang telah dikerjakan, yang belum dikerjakan dan yang masih bisa dilaksanakan. “Dalam tugas-tugas keseharian kita tentu banyaklah yang telah kita laksanakan, banyak yang masih bisa kita laksanakan,” ucap Wapres.

Wapres mengingatkan tiga tugas prioritas PMI. Pertama adalah tugas yang menjadi kewajiban nasional, yakni donor darah yang terus mengalami peningkatan permintaannya. “Tantangannya ialah jumlah dan kualitas yang terus-menerus harus kita tingkatkan,” kata Wapres.

Hari ini, kata Wapres, kebutuhan darah sebanyak 5 juta kantong. Tentunya akan terus meningkat setiap tahunnya. Selain kuantitas, kualitas dari darah pun sudah harus mulai dapat dilakukan melalui proses dengan standar-standar baku internasional. “Itu tantangan kita semuanya, yang merupakan hal yang kita kerjakan dengan investasi yang lebih besar lagi,” ucap Wapres.

Prioritas kedua adalah tugas penanganan bencana. Bencana yang terjadi, tambah Wapres, makin besar, makin banyak dan berbeda dengan masa-masa yang lalu.Selain itu, masyarakat mengharapkan penanganan bencana akan lebih baik lagi. Wapres berharap PMI dan instansi pemerintah saling melengkapi dan saling mendukung dalam penanganan bencana.

Ketiga adalah tugas PMU yang berkenaan dengan kegiatan sosial. Wapres selaku Ketua Umum PMI mengatakan bahwa PMI ingin meningkatkan upaya untuk membangun fasilitas kesehatan dan fasilitas sosial yang makin besar. “Dan ini membutuhkan kerjasama semua pihak,” kata Wapres.

Seperti organisasi lainnya, Wapres menjelaskan bahwa pengurus pusat merupakan pembuat kebijakan umum, tapi pelaksanaan dan kebijakan wilayah berada di tangan pengurus daerah. “Karena itulah tidaklah mungkin PMI ini berjalan tanpa kerjasama seperti itu,” ucap Wapres.

Saat ini, jelas Wapres, PMI tidak lagi hanya berbakti di wilayah kita, tapi juga di Filipina, Myanmar dan Thailand. Untuk itu Wapres meminta PMI menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dan logistik agar PMI dapat bekerja lebih baik lagi.

Di akhir sambutannya Wapres menyampaikan bahwa evaluasi organisasi, baik di pusat maupun daerah dapat dilakukan jika memang diperlukan. “Perubahan-perubahan tentu untuk mengefektifkan organisasi. Itulah tentu dinamika organisasi kita,” ujar Wapres.

Wapres juga bersyukur dengan organisasi yang kecil dapat bekerja lebih efektif, karena banyak organisasi besar, baik organisasi sosial maupun politik yang memiliki ratusan anggota justru tidak efektif dan saling berkelahi. “Karena itulah pengurus yang kecil ini justru akan efektif untuk membina kegiatan semuanya,” kata Wapres.

Hadir dalam pertemuan ini, Wakil Ketua Umum yang juga merangkap sebagai Ketua Pelaksana Harian Ginandjar Kartasasmita, jajaran pengurus PMI Pusat dan daerah, serta perwakilan dari Palang Merah Internasional.

****