Jakarta-wapresri.go.id Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Pemerintah Revolusioner Zanzibar Ali Mohamed Shein, di Ruang Muray, JCC, Jakarta, Selasa (7/3/2017). Pemerintahan Revolusioner Zanzibar merupakan daerah otonomi yang dipimpin oleh Presiden di bawah Republik Persatuan Tanzania.

Pertemuan dengan Presiden Zanzibar ini merupakan pertemuan bilateral terakhir di sela-sela KTT Indian Ocean Rim Association (IORA), setelah sebelumnya Wapres melakukan pertemuan dengan Kepala Dewan Negara Oman, Wakil Perdana Menteri (PM) India, Wakil PM Singapura, dan Wapres Somalia.

Kedatangan Shein ke Indonesia adalah yang kedua kali setelah sebelumnya ia menghadiri peringatan KTT Asia Afrika yang ke-50 tahun, pada April 2015, di Bandung, yang pada saat itu ia menjabat sebagai Wapres Tanzania.

Shein menyampaikan ucapan selamat kepada Pemerintah Indonesia atas suksesnya penyelenggaraan KTT IORA yang pertama setelah 20 tahun IORA terbentuk. Selain meningkatkan hubungan di antara negara-negara kawasan Samudera Hindia, Shein sangat optimis kedatangannya ke Indonesia dapat mempererat hubungan Tanzania dengan Indonesia.

“Kita saling mendukung dalam hubungan bilateral kedua negara, dan tak ada keraguan untuk terus memperkuat hubungan tersebut, terutama dalam hal investasi dan perdagangan,” ucap Shein.

Menurut Shein, banyak sektor yang bisa di eksplorasi untuk meningkatkan kerjasama perdagangan dan investasi, diantaranya pertanian, perikanan, pakaian, kesehatan, serta minyak dan gas. Shein pun mengajak para investor di Indonesia untuk berinvestasi di negara berpenduduk sekitar 50 juta jiwa tersebut.

“Indonesia dan Tanzania memiliki kesamaan, sama-sama kaya akan rempah-rempah dan juga sama-sama pemakan nasi. Kami juga memiliki pasar yang sangat besar. Mari kita gunakan peluang ini untuk meningkatkan investasi dan perdagangan kedua negara,” ajak Shein.

Wapres menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Zanzibar Shein atas kehadirannya dalam KTT IORA. Selain Pertemuan Kepala Negara/Pemerintahan, pada IORA juga dilakukan pertemuan bisnis di tingkat menteri dalam rangka meningkatkan kerjasama perdagangan dan investasi negara-negara yang tergabung di dalamnya.

Wapres menyambut baik tawaran yang disampaikan Shein yang mengundang para investor Indonesia untuk berinvestasi di Tanzania. Wapres berpandangan, banyak sektor yang dapat digali untuk dilakukan kerjasama, salah satunya pertanian. Di sektor ini Indonesia telah melakukan berbagai bentuk kerjasama. Tidak hanya mengekspor produk-produk pertanian, tetapi juga meningkatkan kapasitas Tanzania sejak 1977. Salah satu bantuan utama Indonesia adalah pendirian Farmer’s Agricultural and Rural Training Centre (FARTC) di Mkindo, Morogoro, pada tahun 1996.

“Afrika merupakan target pasar yang sangat penting di sektor pertanian. Kami juga pernah mengirim Bapak Thomas Lembong (Kepala BKPM) ke Tanzania,” ungkap Wapres.

Seperti diketahui, Tanzania merupakan mitra dagang terbesar Indonesia ke-4 terbesar di Afrika Sub-Sahara dengan total perdagangan bilateral tahun 2016 mencapai 233,35 juta US dolar, dimana Indonesia mengalami surplus 95,5 juta US dolar, meskipun tren 2011-2015 menurun rata-rata 12,31% per tahun.

Dalam kesempatan tersebut Wapres juga mempromosikan pariwisata di Indonesia dengan mengajak masyarakat Tanzania untuk datang menikmati berbagai objek wisata di Indonesia, salah satunya Bali yang memang sudah terkenal di dunia.

“Ini tantangannya. Jarak Indonesia dan Tanzania sangat jauh. Namun pasti ada secercah harapan yang akan datang segera,” tutur Shein menanggapi.

Hadir mendampingi Wapres Jusuf Kalla Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Komunikasi dn Informasi Rudiantara, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong, Kasetwapres Mohamad Oemar, Dubes RI untuk Kenya Soehardjono Sastromihardjo, dan Direktur Afrika Kemlu Daniel Tumpal Simanjuntak. (KIP, Setwapres)