Jakarta. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima CEO Aeternum Asset Management AG, Lars Thorell, di Kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara, Senin (21/3/2016). Kedatangan CEO Aeternum Asset Management AG, Lars Thorell beserta delegasi bertujuan untuk membahas sekaligus membicarakan kemungkinan kerjasama dibidang investasi, khususnya kerjasama investasi langsung pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat, Kertajati.

Pembangunan bandara kertajati yang berada di timur laut Provinsi Jawa Barat, tepatnya di wilayah Majalengka, nantinya diproyeksikan untuk menggantikan fungsi Bandara domestik Husein Sastranegara yang menurut Pemerintah dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah masyarakat sekitar utamanya daerah Cirebon. Proyek yang merupakan salah satu proyek strategis nasional ini, pada tahap awal direncanakan akan memiliki 1 (satu) landas pacu/runway dengan kapasitas 5,6 juta penumpang per tahun. Diharapkan bandar udara ini dapat menjadi bandar udara alternatif bagi masyarakat Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah. Hal ini sejalan dengan telah di resmikannya jalan tol yang akan terkoneksi ke bandara baru sebagai bentuk terwujudnya konektivitas dalam mendukung perkembangan perekonomian diwilayah sekitar.

Pembangunan bandara Kertajati yang sedianya direncanakan memiliki 4 tahap. Saat ini baru berjalan pada tahap pertama yang nantinya akan selesai pada 2017 dengan menggunakan APBN. Kedepan selain pembangunan bandara, juga akan dibangun konsep Kertajati Aerocity di area selatan bandara seluas 3.500ha. Pemerintah mengundang para investor untuk dapat berpartisipasi dalam pembangunan bandara tersebut.

Aeternum Asset Management AG adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang manajemen aset yang berbasis di Kota Zurich, Swiss, dengan fokus menawarkan solusi investasi yang optimal dan inovatif. Dengan layanan keuangan memenuhi persyaratan keamanan yang prima.

“Perusahaan kami berbeda dengan lembaga-lembaga keuangan pada umumnya dimana kami tidak memerlukan jaminan bank maupun jaminan Pemerintah. Jalur kemitraan yang kami ajukan, dengan mekanisme bagi hasil 60-40 [60% Pemerintah dan 40% Aeternum Asset Management AG],jelas Thorell.

Walaupun belum pernah menangani proyek infrastruktur di Indonesia, Thorell mengklaim bahwa perusahaannya siap dan mampu dalam menjalankan proyek ini, karena Aeternum Asset Management AG yang bergerak dibidang pendanan finansial telah bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan kontraktor besar dalam membangun proyek-proyek infrastruktur di Asia sejak 2011.

“Kami ingin ikut mendukung program pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus pemerintahan Indonesia saat ini”, ujar Thorell.

Rubyanto A. Hamidjoj selaku perwakilan dari Aeternum Asset Management AG Indonesia menambahkan, bahwa besarnya nilai pendanaan terhadap pembangunan Airport Kertajati ini sangatlah bergantung kepada pihak-pihak yang ingin bekerjasama dalam bentuk investasi. Adanya sinergi dengan pihak-pihak investor, diharapkan dapat meretas permasalahan pendanaan melalui APBN yang sangat terbatas.

“Kami berharap dapat ikut berkontribusi dalam pembangunan Airport Kertajati yang saat ini telah berjalan,” tutur Rubyanto.

Mengingat substansi dalam pembangunan sebuah bandara adalah milik Kementerian Perhubungan, Wapres meminta Thorell menyampaikan proposal rencana pembangunan tersebut kepada Kementeriaan Perhubungan agar dapat segera dipelajari.

“Silahkan saja pihak Aeternum Asset Management AG menyampaikan proposal kepada Menteri Perhubungan terkait permohonan proyek ini,” pesan Wapres.

Hadir mendampingi Wapres Jusuf Kalla Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staff Khusus Wakil Presiden Alwi Hamu, dan Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan Wijayanto. (David)