Kuala Lumpur Business Club

Kantor Wakil Presiden. Hubungan bisnis antara Indonesia dan Malaysia bersifat komplementer, meski di banyak bidang saling bersaing, tapi masih lebih banyak saling melengkapi. “Indonesia dengan penduduk 250 juta jiwa dengan wilayah yang lebih luas, di sisi lain Malaysia mempunyai sumber-sumber yang lebih baik. Ini tentu menjadi lebih baik bila dipersatukan” kata Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika menerima delegasi Kuala Lumpur Business Club di Kantor Wakil Presiden, Kamis, 16 April 2015.

Dalam sambutannya Wapres mengapresiasi hubungan bisnis kedua negara yang selama ini sudah berjalan di Indonesia. “Karena setiap investasi memberi nilai tambah yang baik bagi Indonesia, baik lapangan kerja maupun perdagangan di Indonesia” ucap Wapres.

Kebijakan indonesia, lanjut Wapres, seperti diketahui sangat terbuka, mulai dari industri, pelabuhan, pertanian, bahkan perbankan, meski kita ketahui situasi ekonomi dunia saat ini sedikit menurun, “Justru karena penurunan ekonomi itu kerja sama kita harus lebih kuat, karena kalau kita lebih kuat kita bisa menghadapi saingan-saingan seperti Tiongkok dan yang lainnya” tegas Wapres.

Untuk meningkatkan kekuatan ASEAN, Wapres mendorong agar hubungan Indonesia-Malaysia lebih baik lagi, serta perlu dipikirkan berbagai macam cara antara lain perlu menjajaki dan mendalami kerjasama industri dan investasi agar perdagangan lebih baik lagi. “Kita menginginkan bagaimana e-commerce antara kita lebih baik lagi” ujar Wapres.

Menurut Wapres, industri ASEAN perlu terkoneksi agar tiap-tiap negara ASEAN saling mengetahui kelebihan dan kekurangannya sehingga dapat bekerja dengan lebih efisien. “Kita memasuki era Competition in cooperation” ucap Wapres. Oleh karena itu, tiap negara harus siap menghadapinya.

Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno, menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk mempererat hubungan Indonesia-Malaysia dan menjadi wadah bagi pertukaran informasi di antara anggota KLBC untuk meningkatkan iklim bisnis di Indonesia dan membangun jaringan di Indonesia dan di luar negara.

“Kami mengharapkan pertemuan ini bermanfaat karena salah satu pilar hubungan kedua negara atau business to business (B to B) yang sedang kita jalankan dengan tentu saja bisa win-win solution dalam korelasi negara ASEAN bisa sama-sama maju, dan sama-sama sejahtera” ujar Herman. Hadir dalam pertemuan tersebut Sultan Nazrin Muizzuddin Shah, Tengku Dato’ Zafrul Tengku Abdul Aziz serta 35 anggota delegasi yang berasal dari pelaku bisnis terkemuka di Malaysia.

****