Jakarta-Wapresri.go.id. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Delegasi Komunitas Muslim Spanyol yang terdiri dari Ketua Komunitas Islam Spanyol, Mr. Malik Abderrahman Ruiz, Wakil Ketua Yayasan Mesjid Raya Sevilla, Mr. Luis Ibrahim Hernandez Martinez beserta pengurus komunitas muslim Andalusia Mr. Muhsin Sierra dan Imam Masjid Granada Mr. Bashir Castineira, di Kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara, Selasa (10/5/2016). Kedatangan Mr. Malik Abderrahman Ruiz beserta delegasi bertujuan untuk berpartisipasi pada International Summit of the Moderate Islamic Leader (ISOMIL) pada tanggal 9 – 11 Mei 2016 di JCC Jakarta, juga dalam dalam rangka menyampaikan permohonan bantuan proyek pembangunan Mesjid Raya Sevilla yang rencananya akan dibangun pada 2017 kepada berbagai pihak di Indonesia. Selain itu, mereka juga telah menyampaikan permohonan bantuan dana kepada beberapa negara-negara Islam di dunia, antara lain: Malaysia, Maroko, dan Turki.
Sevilla sejak abad 13 merupakan Ibukota Propinsi Andalusia di Spanyol bagian selatan. Sevilla merupakan salah satu kota terbesar ke-4 di Spanyol, dengan total penduduk mencapai 703,021 jiwa pada tahun 2011. Sebelum itu, yakni pada abad 6 – 13, Ibukota Andalusia berada di Cordoba. Pada masa itu, Sevilla merupakan pusat peradaban Islam, dan hingga kini mayoritas masyarakat Muslim Spanyol berada di Andalusia. Kota ini dikenal menyimpan bukti-bukti kejayaan Islam, namun belum pernah memiliki sebuah Mesjid Raya. Oleh karena itu, organisasi Komunitas Islam Spanyol yang pada 2003 telah membangun Mesjid Raya Granada, pada 2005 membentuk Yayasan Mesjid Sevilla untuk membangun Mesjid Raya Sevilla.
Mr. Ruiz menyampaikan bahwa sebagai masyarakat minoritas di Spanyol, mereka tidak mudah untuk mendapatkan sumber dana di Spanyol, baik dari pihak otoritas maupun dari kalangan komunitas Muslim Spanyol. Sekitar 25 – 30 ribu umat Muslim di Sevilla, namun tak satu Mesjid pun terdapat disana, hanya garasi-garasi yang disulap menjadi musholah. Oleh karena itu, mereka mengharapkan dana dari para Kepala Negara/Pemerintahan negara-negara Islam yang moderat seperti Indonesia untuk merealisasikan pembangunan Mesjid tersebut.
Mesjid Raya Sevilla yang diperkirakan akan menghabiskan dana sekitar 17 juta Euro ini nantinya akan berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat Muslim Sevilla dan sekitarnya diharapkan bisa menjadi salah satu sarana pelengkap komunikasi Indonesia dalam memanfaatkannya komunitas Islam sebagai mitra dan sarana untuk kegiatan diplomasi publik, meningkatkan pemahaman dan apresiasi masyarakat Spanyol terhadap Islam moderat Indonesia.
“Yang terpenting dari rencana pembangunan ini bukanlah hanya pembangunan sebuah Mesjid untuk kegunaan komunitas Islam di Sevilla, namun juga fungsi dari Islamic Cultural Center sebagai tempat bertukar informasi bagi masyarakat Muslim dan Non Muslim di sekitarnya”, ujar Mr. Martinez. Selain sebagai tempat desiminasi informasi dan budaya Islam, Islamic Cultural Center ini kiranya dapat membuat masyarakat sekitar mengenal sekaligus merubah persepsi publik tentang Islam yang moderat bukan agresif dan radikal.
Kedatangan komunitas Muslim Spanyol ke Indonesia dan Malaysia dikarenakan negara-negara ini merupakan referensi atau contoh dari negara Islam yang moderat didunia. Mengambil contoh kerukunan umat beragama sebagaimana tergambar dari berdampingannya letak Mesjid Istiqlal dan Gereja Kathedral, Masyarakat Muslim Spanyol juga ingin mewujudkan hal tersebut di negaranya.
Wapres menyambut baik ide dan kerja keras dari Komunitas Muslim Spanyol, dimana sebagai kelompok yang minoritas mereka tetap bisa memperjuangkan kebutuhan pokoknya yaitu rumah ibadah (Mesjid-RED). Selain itu Wapres juga menekankan, sebagai minoritas, sebagai Muslimin kita juga perlunya menjalin hubungan baik antara sesama manusia, bukan hanya di komunitasnya, namun di regional Eropa. “Melalui hubungan itu, kita harus bisa menjelaskan pada dunia bahwa Islam bukanlah agama yang radikal atau teroris”, jelas Wapres.
Sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Katholik, hadirnya Islam ditengah masyarakat Spanyol diharapkan dapat memberi warna lain dikalangan komunitas Spanyol khususnya dan Eropa pada umumnya. “Menyampaikan bahwa Islam itu bukan teroris tidaklah cukup, tetapi kita harus juga menunjukkan pada publik dengan contoh prilaku, sikap dan pelayanan“ ujar Mr. Martinez. Hal ini yang kemudian mebuat Komunitas Islam di Spanyol berkeinginan keras untuk dapat segera mewujudkan “landmark-landmark” Islam sebagai bentuk nyata peradaban Islam modern di Eropa.
“Saat ini terdapat 7 Mesjid di Spanyol, namun 6 buah adalah miliki dan dikelola oleh Kerajaan Saudi”, jelas Mr. Ruiz. Mayoritas donatur Mesjid-mesjid di Eropa adalah Saudi Arabia, Qatar dan UEA, namun hampir semua Mesjid tersebut dipimpin oleh Imam-imam dari negara donor. “Hal ini tentulah bukan potret yang baik bagi masyarakat lokal dalam hal pengetahuan tentang Islam”, ujar Martinez. Para donatur tersebut adalah orang-orang asing yang minim akan pengetahuan budaya lokal dan nantinya akan kontraproduktif dengan Image Islam yang moderat.
“Saya akan mempelajari terlebih dahulu proposalnya dan Insya Allah melihat posibilitas kami untuk dapat membantu pembangunan masjid tersebut,” pesan Wapres.
Hadir mendampingi Wapres Jusuf Kalla Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Kasetwapres Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Staff Khusus Wakil Presiden Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud. (KIP-Setwapres)