Dubes Iran

Kantor Wakil Presiden. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Duta Besar Iran untuk Republik Indonesia Valiollah Mohammadi di Kantor Wakil Presiden, Kamis, 30 Juli 2015. Mohammadi yang baru pertama kali bertemu langsung dengan Wapres menyampaikan, kedatangannya untuk menindaklanjuti pembicaraan Presiden Iran Hassan Rouhani dengan Presiden Joko Widodo di sela-sela Konferensi Asia Afrika, April lalu. Dalam pertemuan bilateral kedua pemimpin negara itu sepakat untuk mengekspansi kerjasama baik di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, politik, maupun sosial budaya.

Untuk merealisasikan kerjasama ini, lanjut Mohammadi, Iran akan mengirimkan delegasi ke Indonesia yang fokus pada 3 bidang. Pertama, delegasi di bidang teknologi canggih dan akan berpartisipasi di beberapa pertemuan di Indonesia. Kedua, delegasi perusahaan minyak nasional Iran, National Iranian Oil Company akan bertemu dengan Pertamina untuk mendukung kebutuhan minyak di Indonesia. Dan yang ketiga, delegasi Central Bank Iran yang akan bertemu dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan untuk membahas mekanisme kerjasama kedua negara.

Mohammadi mengakui, selama ini ada kendala dalam hal perbankan. Namun, pasca kesepakatan nuklir antara Iran dengan negara-negara Barat, sanksi terhadap Iran juga akan dicabut. “Sambil menunggu dicabutnya sanksi, kedua negara harus mencari mekanisme kerjasama dalam hal perbankan. Landasan itu harus diambil dari sekarang,” jelas Mohammadi.

Mohammadi meyakinkan, setelah kesepakatan nuklir dicapai, banyak delegasi Eropa yang ingin melakukan kerjasama dengan Iran. Mohammadi berharap Indonesiapun demikian. “Dalam kebijakan luar negeri kami, Indonesia memiliki tempat tersendiri, karena latar belakang sejarah yang sama,” ucap Mohammadi.

Wapres menyambut baik rencana kedatangan delegasi Iran ke Indonesia dan akan mendorong pengusaha-pengusaha Indonesia untuk berkunjung ke Iran. Di samping itu, Wapres merasa gembira karena Iran telah mencapai kesepakatan nuklir dengan negara-negara Barat, sehingga akan memudahkan hubungan dengan Indonesia baik dalam ekonomi, keuangan, maupun investasi. Wapres juga mengapresiasi kemajuan teknologi yang dicapai Iran, dan tentunya akan bermanfaat bagi Indonesia. “Kedua negara jika dikombinasikan akan menjadi kekuatan yang lebih baik,” ujar Wapres.

Dalam pertemuan itu, Mohammadi juga menyinggung persoalan umat muslim. Secara Geografis, Iran dikelilingi oleh negara-negara Timur Tengah yang sedang berkonflik, untuk itu Iran memiliki pengalaman dalam menanganinya. Mohammadi menyarankan, agar dibentuk dewan ulama antara Indonesia dengan Iran, untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi umat muslim, terutama dalam hal radikalisme seperti ISIS. “Kami siap bekerjasama dengan Indonesia dalam menangani ISIS,” tegas Mohammadi.

Menanggapi hal tersebut Wapres sangat prihatin dengan konflik-konflik yang terjadi di Timur Tengah dan berharap konflik tersebut dapat diakhiri. Wapres mengungkapkan Indonesia cukup berhasil menjaga stabilitas keamanan dan masyarakatnyapun berpikiran moderat sehingga konflik dapat dihindari.

Wapres setuju membentuk dewan ulama, tapi tidak hanya antara Indonesia dan Iran saja, juga dengan melibatkan negara-negara lainnya untuk membicarakan masalah-masalah Islam. “Sehingga kita mempunyai kekuatan yang baik dan dapat menjaga rohmatan lil ‘alamiin,” pungkas Wapres.

Hadir bersama Mohammadi, Counsellor Naser Kamali dan Interpreter Ali Pahlevani. Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar dan Deputi Dukungan Kebijakan Pemerintah Dewi Fortuna Anwar. (Siti Khodijah)