Istana Wakil Presiden. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Guru Besar INSEAD Professor Henri-Claude de Bettignies di Istana Wakil Presiden, Merdeka Selatan, Selasa sore, 15 Desember 2015. Kedatangan Professor untuk melaporkan hasil riset sejumlah perguruan tinggi di Indonesia yang dilakukan pada bulan September 2015.
Mengawali pertemuan, Professor de Bettignies menyampaikan, dari hasil riset yang telah dilakukan selama kurang lebih 2 bulan, menunjukkan bahwa fasilitas perguruan tinggi mengalami kemajuan. Namun, masih ditemui beberapa tantangan. Tantangan terbesar yang dihadapi oleh perguruan tinggi adalah tata kelola (governance) yang terpusat di pemerintah dalam hal ini Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. “Universitas tidak mempunyai cukup ruang untuk menentukan kebijakannya sendiri,” ungkap Bettignies.
Untuk itu de Bettignies bersama timnya memberikan rekomendasi yang dituangkan dalam Higher Education in Indonesia: Reflections and Recommendations. Rekomendasi yang diberikan dalam laporan tersebut terbagi menjadi dua kategori, yaitu kebijakan dan pengembangan kapasitas.
Bettignies mengatakan, rekomendasi kebijakan diarahkan kepada pemberian otonomi perguruan tinggi di seluruh Indonesia dan ini menjadi tanggung jawab Kementerian. Sementara dalam hal pengembangan kapasitas, mengarah pada kepemimpinan pemberdayaan bukan kekuasaan, dan ini menjadi tanggung jawab rektor.
Wapres menyampaikan apresiasi dan menyambut baik laporan yang disusun Professor Henri-Claude de Bettignies bersama timnya. Wapres berpandangan kualitas perguruan tinggi di Indonesia memang harus ditingkatkan, salah satunya dengan memberikan otonomi kepada universitas. “Kontrol hanya untuk birokrasi,” ujar Wapres.
Wapres mengatakan, pemerintah telah mengimplementasikan beberapa level otonomi, namun rektor pada masing-masing universitas memiliki sikap yang berbeda-beda dalam menerapkan otonomi tersebut. “Peraturannya sama, namun perlakuannya berbeda,” ungkap Wapres.
Untuk itu, Wapres menekankan bahwa dalam peningkatan kualitas perguruan tinggi dibutuhkan kepemimpinan (leadership) yang baik, tergantung bagaimana perlakuan rektor dan juga sistem yang ada di universitas. Menurut Wapres seharusnya ada manajemen universitas seperti halnya manajemen Rumah Sakit. “Untuk itu, kita perlu menyediakan pelatihan manajerial,” pungkas Wapres.
Prof. Henri-Claude de Bettignies hadir didampingi tim yang melakukan kajian bersamanya, yaitu Guru Besar INSEAD Singapura Prof. Henrik Bresman dan Dirjen Pendidikan Tinggi periode 1999–2007 Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro. Sementara Wapres Jusuf Kalla didampingi Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir, Kepala Setwapres Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintah Dewi Fortuna Anwar, serta Tim ahli Wapres Sofjan Wanandi dan Sintha Kamdani.
*****