Jakarta. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Jajaran Pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang dipimpin Ketua Presidium Sugiharto di Kantor Wakil Presiden, Jalan Merdeka Utara, Senin 7 Desember 2015.
Sugiharto membuka perbincangannya, dengan menyampaikan undangan penyelenggaraan Muktamar ICMI ke-6 sekaligus peringatan Milad ICMI ke-25, yang sedianya akan dilaksanakan di Universitas Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, 13-15 Desember 2015.
Muktamar ICMI dengan tema “Peta Jalan Menuju Indonesia Bermartabat”, lanjut Sugiharto, dijadwalkan akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan ditutup oleh Wapres Jusuf Kalla.
Kemudian Sugiharto melaporkan juga terkait program kerja ICMI selama ini masih menitikberatkan pada keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dengan iman dan taqwa (Imtaq). Selain itu, ICMI akan mendorong kewirausahaan umat Islam dengan program unggulan “Satu Desa, Satu BMT” agar kesejahteraan umat meningkat.
Menanggapi apa yang telah disampaikan Sugiharto, Wapres mengapresiasi kiprah dan peran ICMI bagi bangsa Indonesia selama ini. Wapres mengenang awal terbentuknya ICMI pada tahun 1990 saat sekelompok kecil mahasiswa Universitas Brawijaya ingin bertemu BJ Habibie saat masih menjabat Menristek.
“Waktu hari Jumat, mereka ambil shaf paling depan dibelakangnya Pak Habibie. Agar bisa bertemu seusai shalat Jumat,” Wapres mengisahkan.
Terkait program “Satu Desa, Satu BMT”, Wapres berpandangan berbeda dengan ICMI, karena pemerintah telah memiliki program Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi usaha kecil dan menengah. Bahkan pemerintah telah meminta bank-bank BUMN untuk menyiapkan dana sampai 100 trilliun untuk mendorong produktivitas rakyat tahun depan.
Untuk itu, Wapres mengharapkan ICMI dapat melakukan pendampingan dan menggerakkan kelas menengah umat untuk mengambil perannya dan memanfaatkan program dan kebijakan yang telah dibuat pemerintah.
“Islam masih ketinggalan di ekonomi. Bagaimana entrepreneurship di kalangan anak muda dan menengah diberdayakan. ICMI jangan operasional dibawah, sudah ada NU dan Muhammadiyah. Jangan memperbanyak institusi tapi manfaatkan institusi yang ada,” pesan Wapres.
Bank-bank pemerintah akan menyediakan KUR bagi usaha rakyat dengan bunga 9 persen per tahun, agar kesejahteraan dan keadilan dapat dirasakan oleh masyarakat, selain juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Turut hadir jajaran presidium ICMI mendampingi Sugiharto, Wakil Ketua Dewan Pakar M. Jafar Hafsah, Presidium ICMI Priyo Budi Santoso, Marwah Daud Ibrahim dan Ilham Akbar Habibie. (Taufik Abdullah)