Jakarta, wapresri.go.id – Saat menerima kunjungan CEO International Finance Corporation (IFC) Philippe Le Houerou beserta rombongan, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengungkapkan Indonesia memiliki banyak potensi di bidang industri, tetapi semua itu perlu didukung oleh infrastruktur yang baik. Untuk itu Pemerintah Indonesia terus membangun infrastruktur.
“Saat ini Indonesia sedang giat membangun infrastruktur dengan sistem kerjasama antara sektor swasta dan sektor publik,” terang Wapres di Istana Wapres, Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (31/7).
Lebih lanjut Wapres menjelaskan kesuksesan perusahaan startup yang berbasis teknologi di Indonesia.
“Perusahaan-perusahaan startup mulai tumbuh banyak di Indonesia,” terangnya.
Dalam pertemuannya, Wapres pun kembali menceritakan Indonesia juga sering mengirimkan mahasiswa dan pekerja untuk melakukan training di luar negeri, agar pengalaman yang didapatnya dapat dibagi di dalam negeri.
Kunjungan Philippe dan delegasinya merupakan yang pertama kali ke Indonesia sejak ia diangkat sebagai CEO IFC pada Maret 2016 oleh Presiden World Bank Group Jim Yong Kim.
Philippe menjelaskan, bahwa IFC merupakan bagian dari World Bank Group, yang berfokus pada sektor swasta di negara-negara berkembang, agar sektor tersebut dapat berkembang dan menciptakan pasar yang lebih besar.
“IFC melihat bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar di bidang industri, infrastruktur, pariwisata, serta energi baru terbarukan, seperti air, panas bumi, dan tenaga surya,” ujarnya.
Philippe menambahkan, bahwa IFC ingin menjalin kerjasama dengan sektor swasta, sehingga perusahaa-perusahaan kecil dan menengah bisa berkembang hingga akhirnya menjadi perusahaan besar dan multinasional.
“IFC tertarik pada sektor pariwisata dan berpendapat bahwa bandar udara merupakan hal yang sangat penting sebagai pintu gerbang daerah wisata, sehingga dapat dijangkau oleh wisatawan, dan menghubungkan antar satu daerah ke daerah lainnya,” imbuhnya.
Menanggapi ketertarikan IFC, Wapres menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sedang melakukan pembangunan infrastruktur bandar udara di berbagai daerah di Indonesia, terutama daerah-daerah yang memiliki potensi wisata yang besar.
Pentingnya penyederhanaan prosedur investasi oleh kedua belah pihak turut pula dalam pembahasan pada pertemuan tersebut.
“IFC sedang melakukan reformasi pada prosedur penanaman investasinya untuk mempercepat proses tanpa menurunkan standar, terutama pada masalah lingkungan dan sosial,” kata Philippe.
Pada audiensi tersebut, turut hadir juga Regional Director IFC Vivek Pathak, Country Manager Azam Khan, Advisor Nicolas Marquier, Senior Investment Officer Andreas Sylverius dan Nadia Chiarina.
Hadir mendampingi Wapres pada pertemuan tersebut yaitu Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Ekonomi dan Keuangan Wijayanto, Ketua Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi, dan M. Ikhsan, serta Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi, Infrastruktur dan Kemaritiman Wilarno Setiawan. (MC/RN, KIP Setwapres)