Indonesia akan mempelajari terlebih dahulu mengenai skema kerjasama Trans-Pacific Partnership (TPP) yang ditawarkan oleh pihak Selandia Baru, hal ini disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dalam menerima kunjungan Menteri Perdagangan dan Perubahan Iklim Selandia Baru Tim Groser di Kantor Wakil Presiden, Jumat 23 Oktober 2015.
Terkait penawaran TPP, Wapres menyampaikan pemerintah Indonesia menaruh perhatian terhadap dampak positif TPP bagi perekonomian dalam negeri terutama penyerapan tenaga kerja. Pemerintah menginginkan Indonesia masih tetap menarik bagi investor asing bila dibandingkan dengan negara lain yang memiliki basis industri yang sama dengan Indonesia.
Selanjutnya Tim Groser menyampaikan apresiasi atas terjalinnya hubungan dagang yang baik antara Indonesia dan Selandia Baru selama ini. Selandia Baru telah berinvestasi di Indonesia dalam sektor energi yakni geothermal, pertanian dan peternakan. Selandia Baru tertarik untuk menambah investasi dalam bidang pertanian dan peternakan, karena melihat Indonesia mempunyai potensi besar terutama sumber daya air bila dikelola dengan tepat. “Selandia Baru dengan pengalaman bidang pertanian dan peternakan membuka penawaran kerjasama dalam pengelolaan sistem pertanian dan peternakan,” ucap Tim Groser
Dalam kesempatan tersebut, Tim Groser yang juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan perubahan iklim di Selandia Baru, mengapresiasi inisiatif Wapres Jusuf Kalla dalam menerapkan penggunaan pendingin ruangan di kantor pemerintah dengan suhu 25 derajat Celsius. Terkait hal ini, Groser akan menyampaikan gagasan tersebut dalam konferensi lingkungan di Paris mendatang, mengenai metode sederhana Wapres Jusuf Kalla dalam pengaturan AC, namun berdampak luas bagi penyelamatan lingkungan.
Tampak Hadir dalam pertemuan tersebut, Tim Groser didampingi oleh Dubes Selandia Baru untuk Indonesia Trevor Donald Matheson, Penasihat Khusus Perdagangan Chris Langley, Wakil Duta Besar Selandia Baru Tredene Dobson, Sekretaris Dua Bidang Perekonomian dan Perdagangan Danny Eyre. Sementara itu Wapres didampingi oleh Koordinator Tim Ahli Wakil Presiden Sofyan Wanandi, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan Prof. Dewi Fortuna Anwar.