Kantor Wakil Presiden. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di Kantor Wakil Presiden, Kamis sore 3 September 2015.

Mewakili rombongan, Rais Aam Syuriyah (Dewan Penasehat) PBNU KH. Maruf Amin, menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah sehingga Muktamar NU ke-33 terselenggara dengan lancar. Selain itu, ia juga melaporkan hasil muktamar NU tahun 2015, antara lain terkait program-program prioritas, yakni melakukan sosialisasi dan edukasi tentang faham keislaman “Islam Nusantara”, Islam yang moderat, serta Islam yang ramah agar ada pemahaman kehidupan berbangsa sehingga dapat memberikan kenyamanan dan kerukunan.

Selain itu NU juga ingin mengembangkan, dan memberdayakan ekonomi masyarakat, khususnya warga NU dan seluruh warga bangsa pada umumnya. Lebih lanjut KH. Maruf berharap, NU yang umatnya cukup besar akan menjadi kekuatan nasional, masyarakat harus diberdayakan sehingga tidak tergaantung pada pihak lain.

Program yang tak kalah pentingnya adalah mengkonsolidasikan organisasi, sehingga organisasi dari bawah sampai ke atas solid. ”Kami akan merevitalisasi seluruh jajaran NU dari pusat sampai daerah, sehingga NU bisa eksis, bisa bekerjasama dengan mengembangkan dan memberdayakan ekonomi masyarakat,” ungkap KH. Maruf.

Pada kesempatan itu Wapres mengucapkan selamat atas terselenggaranya muktamar, mengapresiasi hasilnya dan akan hadir pada acara pengukuhan pengurus baru PBNU 2015-2020 yang akan digelar pada Sabtu (5/9) mendatang di Masjid Istiqlal Jakarta. Wapres juga menyambut baik upaya-upaya Islam Nusantara, serta program-program yang menyangkut pemberdayaan ekonomi.

Lebih lanjut Wapres berharap program yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan dengan baik. ”Jadi laksanakan program dengan sebaik-baiknya dan bersama-sama,” imbau Wapres.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut KH Miftahul Akhyar, KH Yahya Cholil Tsaquf, KH Masdar F Mas’udi, H Slamet Effendy Yusuf, H Saifullah Yusuf dan beberapa Ketua PBNU lainnya. Sementara Wapres Jusuf Kalla didampingi oleh Kasetwapres Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan Dewi Fortuna Anwar, dan Staf Khusus Wapres Syahrul Udjud. (Tri Handayani)