Jakarta-wapresri.go.id. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Plt. Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi, di Kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (12/1/2017). Unifah hadir bersama para pengurus PB PGRI, yaitu Ketua-ketua  PB PGRI, Muh. Asmin, Abdul Hamid, dan Didi Supriyadi, Wakil Sekjen Farida Yusuf, dan Sekretaris Departemen Olah Raga, Seni dan Budaya Euis Karwati.

Kedatangan Unifah bersama rombongan untuk melaporkan bahwa PB PGRI akan menyelenggarakan Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) ke IV PGRI masa bakti XXI tahun 2013-2019 pada tanggal 27 sampai dengan 30 Januari 2017 di Medan Sumatera Utara.

“Konkernas di Medan yang ke 4, itu forum kedua setelah kongres dimana salah satunya juga pemilihan ketua umum,” tutur Unifah.

Selanjutnya Uni menyasmpaikan bahwa reformasi pendidikan harus dimulai dari guru dan  PGRI akan terus berusaha  mendorong peningkatan kualitas guru ke arah yang lebih profesional sehingga akan menjadi kekuatan moral intelektual.

“Reformasi pendidikan harus dimulai dari guru, kami Ingin menjadi kekuatan moral intelektual dengan profesionalisme guru  sebagai basisnya. Dan kami akan teruskan perjuangan aspirasi guru,” kata Unifah.

Unifah menambahkan, PGRI mendukung upaya pemerintah dalam melaksanakan ujian nasional namun perlu perlakuan khusus  pelaksanaan ujian nasional terhadap daerah-daerah  yang terkena bencana seperti Bima,Garut dan Aceh.

“Kalau nanti dilaksanakan dengan ujian nasional berasis komputer ini, mohon dibantu dengan manual sebab kalau nanti kebijakannya menempel kepada guru sekolah ya ini repot Pa,” pinta Unifah.

Selain itu Unifah juga mengungkapkan harapannya agar gedung PGRI dapat dijadikan sebagai pusat pembelajaran para guru dengan fasilitas berbasis IT.

Dalam kesempatan tersebut Wapres meminta untuk  terus meningkatkan kualitas guru, dan keluhan terhadap kurangnya tenaga pendidikan sebenarnya adalah terletak pada penyebaran guru yang kurang merata.

“Yang paling penting siapa yang bisa menjaga mutu dan menjaga nya dengan baik dan salah satu keluhan ialah distribusi guru, bahwa guru bukan lagi pegawai kabupaten tapi pegawai provinsi bisa dipindah-pindah,” tegas Wapres.

Dalam pertemuan ini Wapres juga menyinggung isu terkait ujian nasional.

“Apa beda ujian sekolah dengan  ujian nasional, ujian sekolah guru akan menguj apa yang sudah diajarkan, namun kalau ujian nasional murid diuji apa yang seharusnya dia tahu,” tutur Wapres.

Merujuk pendidikan di negara lain, Wapres mengungkapkan perkembangan  pendidikan  di Indonesia sudah mengalami peningkatan yang lebih baik walaupun masih ketinggalan dengan negara lain.

“Dengan adanya macam kritikan kepada pendidikan nasional, ujian naional  justru kita sudah lebih baik, meningkat kalau kita lihat,” ungkap Wapres.

Agar ke depan lebih baik lagi, Wapres mengimbau agar ujian nasional tetap menggunakan sistem nasional.

“Syaratnya satu teruskan sistem nasional,” tegas Wapres

Lebih dalam Wapres menjelaskan, pendidikan di Indonesia akan setara dengan negara maju kalau bisa menjaga standar nasional setara konsisten. Wapres pun memberikan sejumlah tulisan terkait data ujian-ujian yang dilakukan di negara lain kepada pengurus PB PGRI yang hadir..

“Pendidikan yang akan  berhasil karena harus bisa menjaga standar nasional, tapi harus juga anak-anak bisa melihat lebih luas dunia ini lebih terbuka, itu baru Indonesia  akan setara dengan negara maju,” kata Wapres.

Terkait permohonan untuk menghadiri acara Konkernas yang akan di gelar di Medan pada akhir Januari, Wapres menyatakan menunggu kesediaan Presiden.

PGRI adalah organisasi di Indonesia yang anggotanya berprofesi sebagai guru lahir pada 25 November 1945. Sebagai penghormatan kepada guru, Pemerintah Republik Indonesia menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional (HGN) yang tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor  78 Tahun 1994, dan dikuatkan oleh Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

Konkernas PGRI merupakan amanat AD/ART yang dilaksanakan setiap bulan Januari untuk mengevaluasi pelaksanaan program tahun sebelumnya dan merencanakan program tahun berjalan. Khusus pada Konkernas Tahun 2017 akan dilakukan pemilihan Ketua Umum PB PGRI antar waktu.

Pada tanggal 29 s.d. 31 Maret 2016, PB PGRI telah melaksanakan Rakornas yang menunjuk Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd, menjadi Plt. Ketua Umum PB PGRI menggantikan sementara Dr. H. Sulistyo, M.Pd, yang menjadi korban meninggal dalam peristiwa kebakaran di ruang tabung chamber Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Turut mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Pemberdayaan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, dan Staf Khusus Wakil Presiden Syahrul Udjud. (KIP, Setwapres)