Jakarta. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) masa bakti 2015-2019 di Kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara, Selasa, (9/2/2016). Ketua KONI Tono Suratman menyampaikan, kedatangan Pengurus KONI untuk melaporkan perkembangan persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016, PON Remaja II 2017, dan Asian Games 2018.

Tono mengatakan, persiapan PON yang kali ini diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat telah mencapai 94 persen baik dalam pengelolaan maupun teknis di lapangan. Semula, penyelenggaran PON dijadwalkan tanggal 9 sampai dengan 21 September 2016, namun mengingat dalam pekan tersebut bertepatan dengan Hari Raya Ied Al-Adha, maka pelaksanaannya ditunda menjadi 17 sampai dengan 29 September 2016. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pembukaan PON akan dilakukan oleh Presiden dan penutupan oleh Wakil Presiden. Untuk itu, Wapres Jusuf Kalla diharapkan bersedia menutup acara tersebut September yang akan datang.

Untuk PON Remaja II 2017, lanjut Tono, akan diselenggarakan di Semarang Jawa pada bulan Juli, bertepatan dengan libur sekolah.

Sementara terkait Asian Games 2018, Tono menambahkan, Pengurus KONI telah memberikan saran dan masukan kepada Tim Satuan Tugas (Satgas) Asian Games 2018 terkait standarisasi fasilitas dan juga cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan. Di samping itu, upaya terus dilakukan untuk membina para atlit berprestasi agar target-target kejuaraan dapat tercapai.”Harapan kita, selain sukses penyelenggaraan, sukses juga dalam prestasi,” ujar Tono.

Wapres menanggapi, prestasi atlit di dunia internasional menjadi kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Untuk itu, prestasi atlit perlu ditingkatkan. Wapres mengakui, pembinaan prestasi atlit memerlukan waktu yang lama dan tidak dapat dilakukan secara instant. Berbeda dengan belajar, untuk menghadapi ujian, menurut Wapres, bisa dilakukan belajar dengan sistem kebut satu malam.

“Salah satu hal yang selalu menjadi pikiran dan pembicaraan masyarakat adalah bagaimana prestasi olahraga ini dapat lebih baik. Apalagi kita menghadapi event internasional, seperti Asian Games, pelaksanaan dan prestasi harus berjalan baik. Beruntung, Asian Games 54 tahun lalu itu penyelenggaraannya berhasil, tetapi kita juga meraih prestasi yang banyak. Bagaimana ke depan negara ini harus seimbang kedua-duanya secara bersama-sama. Ya kita tahu olahraga itu tidak ada yang instant, harus pembinaan yang lama,” ungkap Wapres.

Terkait PON Remaja, Wapres menyambut baik program ini, karena generasi muda sangat diharapkan untuk membudayakan hidup sehat. Namun, Wapres mencermati, generasi muda saat ini mulai menghadapi bahaya karena mereka malas bergerak. Mereka sering dimanjakan dengan keberadaan gadget, sehingga waktu mereka banyak dihabiskan untuk bermain gadget. Malas bergerak ini menyebabkan pola hidup yang tidak sehat.

Wapres mengenang, dahulu ada slogan “Memasyarakatkan Olahraga dan Mengolahragakan Masyarakat”. Spirit ini sama halnya dengan gaya hidup sehat. Wapres mengharapkan lembaga-lembaga terkait terus bekerjasama mendorong masyarakat untuk menuju pola hidup yang sehat ini dengan banyak bergerak. “Unsur kesehatan, adalah bergerak, apapun,” tegas Wapres.

Selain Tono Suratman, Pengurus KONI yang hadir adalah Wakil I Ketua Umum Bidang Binpres (Pembinaan Prestasi) dan Organisasi Suwarno, Wakil II Ketua Umum Bidang Sport Science, IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan Diktar (Pendidikan dan Penataran) Dofy Usodo Hargo. Wakil III Ketua Umum Bidang Litbang (Penelitian dan Pengembangan), Pulahta (Pengumpulan dan Pengolahan Data) dan Jahpelor (Kesejahteraan Pelaku Olahraga) Eka Wahyu Kasih, Wakil IV Ketua Umum Bidang Rena (Perencanaan Anggaran), Media, Humas (Hubungan Masyarakat) dan MSD (Mobilisasi Sumber Daya) I Nugroho, Wakil V Ketua Umum Bidang Kerjasama Dalam Negeri, Luar Negeri dan Hukum Surya Dharma, serta Sekretaris Jenderal EF. Hamidy. (Siti)